Cerita Sex Nenekku Montokku

– Umur aku 50 tahun dan punya dua orang cucu dari anak pertamaku dan satu cucu dari anak keduaku. Anakku ketiganya sudah menikah.
Aku tinggal tak jauh dari perkebunan dan aku membuka warung makanan untuk sarapan pagi dan makan malam untuk orang-orang Desa yang bekerja disitu. dan aku juga sudah tinggal di perkebunan sudah hampir 30tahun lamannya ketika aku masih gadis dan aku sangat senang sekali memasak ikan sayur dan lain-lainnya karna itu sudah menjadi kebiasaanku dari dulu sebagai wanita.
Setiap pagi ada saja orang hotel yang datang makan ke warungku, bahkan pegawai hotel juga termasuk orang-orang berduit yang mau mencicipi makanan pedesaan yang khas aku jual ini. dan disini aku sedikit cerita kepada kalian semuannya.
Kakakku punya beberapa cucu dan salah seorang di antaranya, tinggal bersamaku setelah dia tamat SMA, untuk membantuku jualan di warung. Dan dia Orangnya sangat rajin dan suka menolong dan tidak pernah rewel dalam mengerjakan apapun ketika aku menyuruhnya juga dan aku sangat bangga kepadannya. dan aku sangat senang kali mempunyai Cucu Sepertinnya..
Dia Bernama REZA Berusia 20 tahun, Bertubuh Tinggi seperti ayahnya dan ubun-ubungku hanya sampai bahunya saja. Kami tinggal di rumah di sebuah ketinggian yang dingin berkisar 1km dari warungku tempat kami memang lumayan dataran tinggi. Dan disini Pada Tepatnya, Pukul 20.00 Wib, kami sudah pulang ke rumah yang kecil mungil dan asik. Sebenarnya sejak kedatangannya REZA disini , aku sudah tertarik kepadanya, bukan sebagai nenek dengan cucunya, tapi lebih dari itu, kasih sayang yang besar dan luas untuknnya. Dan disini dia orangnya Sangat Berotot dan Mempunyai Badan yang Besar Dan Bagus sekali, dan tidak sampai disini , Aku Sampai-Sampai Membayangkan Kalau dia ingin Menyetubuhiku, Disini Pikiranku sangat kacau dan aku mencoba untuk berpikir positif disini aku menahankan Pikiranku, Karna dia adalah Cucu Kakakku, dan Berartinnya dia juga adalah Cucuku dong,
Dan disini Setelah REZA Tinggal Bersamaku sudah hampir waktu 2bulan atau sampai 3bulan bersamaku, Dimana Keinginanku Semakin Mengebbu Atau sudah Panas, Walaupun Aku Sudah Hampir Setahun Lamannya Tidak Haid lagi, Mungkin inilah Puber Ketigaku yang terkahir kalinnya, Dan disini Aku sangat Meyakani Apa Yang Ku Inginkan Terjadi, Karna Tuburku Sekarang sudah Cukup Besar, Dan Perutku Yang Berlipat ini karean Tuburku Berkisar 86 Kg saat ini, Akhirnya Aku Meyakinkan Diri Bahwa Aku Bisa Untuk Mendapatkan cucuku ini, Dan aku Selalu Percaya Diri Untuk Ini, Dan Disini Aku Sedikit Cerita Kepada Kalian Semuannya, Di Saat au Membungkuk dan mengambil Beberapa Bumbu pada saat itu, Aku Melihat Dengan Jelas Sekali Bahwa Tatapan REZA, Sangat Tajam dan Mengintip Buah Dadaku Yang Sangat Menggoda Dan Besar Dari Leher Dasterku Yang Memang Longgar Pada Saat itu . Aku Mengakui itu semuannya,
Dan Disini Ketika Aku tidak Memakai Braku, Aku langsung Berpikir disinilah Kesempatan Bagiku Untuk Melakukannya, Tapi Aku Masih Ragu-Ragu Dan Masih Takut Sekali, Karna Aku Belum Tau carannya untuk mendapatkan Kesempatan itu, Aku Benar-Benar Sampai Gelisah Disini Dan Tidak Tenang Tentunnya, Ketika Aku Setiap Kali Mau Berangkat Ke Warung, Dan Aku Selama ini Tidak Sadar, Ketika Aku Sadar Bahwa aku Melihat Tanda-Tanda Mencium Aroma Aroma Kretek Disini, Dan Disini Aku Mulai Menyadari Semuannya , Aku Di inntip oleh Cucuku REZA ini, Dia Sangat Sering Sekali Mengintipku, Karna Aroma Aroma Kretek Yang Sangat Menyengat sekali Tentunnya,
Aku Sangat Yakin Bahwa aku diintip Dengannya, Tidak Lama kemudian Begitu Keluar Dari kamar mandi Tersebut, Aku Disini Tidak Sengaja Mendapatkan Sebuah Puntung Rokok, Disini Juga Sudah Sangat Jelas Sekali, Aku Melihat Berupa tapak-tapak Sendal REZA Pada Lantai semen semen yang lumayan basah itu. Dan Disini Setelah Kuteleti Dengan Sangat Jelas, Aku Melihat Lubang kecil, Disini Aku Tersenyum. Setiap Kali Aku Mau Berjualann Sarapan Di Warung Aku Mandi Dulu, Dan disini aku yakin sekali bahwa si REZA Mengintipku lagi, Dan Disini Aku Sudah Mulai Tidak Sabar Untuk Memancingnya Ketika Dia Akan Setiap kali kerumah. Aku Berpikir Disini Aku Akan Memancingnya,
Aku Disini Mencoba Untuk Berpikir, Hal apa yang harus aku lakukan Untuk Memancingnya. Tidak Lama Kemudian Aku Berpikir untuk Memakai Baju Dasterku yang Longgar tanpa Memakai bra Dan Tanpa Celana Dalam Sekali pun, Agar Bentuk Tubuhku Keliatan Jelas Dan Sangat Menarik Perhatiannya, Ini Semua Kulakukan Agar Si REZA, Benar-Benar Nafsu Melihat Tubuhku, Sehingga Dia Benar-Benar ingin Untuk Memperkosaku Aku Selalu Berusaha Agar Dia Terpikat Denganku.
Sebenarnya Disini Aku Sangat Berat Untuk memulai semua ini. Tapi Aku Harus Melakukan ini Kepadannya, Dan Aku Berbicara Kepada si REZA Dengan Keberanianku, Kamu Suka ya Melihat Tubuhku? Ucapku Kepadannya Dengan Suara Sedikit Gemetar, Karna Perasaan yang Tidak Menentu, Dan Si REZA Tersipu. “Nenek Tau kok Ucapku, Kalau Kamu Selama ini Suka Mengintip Nenek kan? Sewaktu Mandi, Disini Aku Untuk Mencoba Semakin Beranikan Diri, Secara Perlahan pun Rasa Grogiku ini mulai hilang. Ucap REZA, Nenek Kok Tauu??.
Ya Nenek Tau Semuannya Ucapku, Dan SI REZA Terdiam disini Tanpa Mengeluarkan kata-kata apapun lagi, Dan Kamu Disini sama-sama Mempersiapkan Bumbu Makanan Untuk Jualan nanti Malam Harinya, Biasa di Pukul 18.00 Kami Di warung Sudah sama-sama untuk Bersiap Berjualan. Dan Disin aku Mencoba Bertanya Kepada si REZA, Ucapku, Kamu Sudah pernah begituan sama perempuan??” Tanyakku kepadannya seperti aku Bertanya Kepada Anak Pada Umumnnya. Dan jawabanya Si Reza Disini Sangat Singat Sekali, Dia Menjawabku “Belum” Jawaban yang Sangat Sikat, Lalu Si REZA Bertanya Lagi Kepadaku, Emangnya Kenapa Nek??, Ucapku Kepadannya” Nak Sebagai Laki-Laki Kamu Harus Tahu ya Nak”
Dan Kebetulan Sekali Disini Kami Sangat Bebas Sekali Berbicara. Karna Rumah kami Dataran yang Sangat Lumayan Tinggi. Di Antara yang lain atau Tetangga Kami Hanya Berkisaran Antara 50 Atau Sampai 80 Meter Dari Tempat Kami. Dan Kalaupun Jika Ada Seseorang yang Datang Kerumah kami, Kami Pasti Melihatnya Karena Kami Berada di atas mereka. Ucapku” Apakah REZA Akan Malu Atau akui Sendiri disini, Dan Aku Mulai Kuraih Tenguknnya Dan Aku Merangkulnnya. Inilah Kesempatanku Daripada Tidak Sama sekali.
Tidak Lama Kemudian Aku Sangat Bahagia Sekali. Saat aku Memulai Memeluk Tubuhnya. REZA Memeluk Diriku Kembali Disini Dan Dia Merapatkan Wajahnnya Ke Payudaraku. Dan Tangannya Mulai Menggenggam Payudaraku Disini, Aku Tahu Bahwa Tangannnya tidak mungkin bisa Menggenggam Payudaraku Yang Besar ini. Dan Aku Tidak Ragu-Ragu Untuk Berbisik Kepadannya, Ucapku” Kamu mau??” Aku Menunggu Jawaban Darinnya Dan diam masih terdiam-diam Seakan Mau Kepadaku. Ucapku” Untuk Apa Aku Menunggu Jawaban darinya? Sebenarnya yang mau itu diriku. Dan Disini Aku Sudah Mulai Gelisah Sekali Dan Tidak Bersabar lagi,
Aku tidak tahan lagi untuk itu, Lalu Aku Membuka Pakaian Dasterku Disini. Dan Pentil Payudaraku Yang Besar ini Kukasih ke Mulutnya. Cepat REZA Isap Payudaraku Sampai Kamu puas. Lalu Si REZA, Menghisap Pintil Payudaraku, “Aduh Ternyata Cucu Nenek ini nakal juga ya.. Ucapku Kepadanya”
REZA terus mengisap Payudaraku Dan dia Sangat Menikmati Pintilku disini, Dan Dia Benar- Benar Puas Dan Menikmatinya Sekali. Aku Juga Senang Disini Karna Aku benar-benar semakin Bernafsu Sekali Karna dia uhh ” Aku Sudah hampir 10 Tahun Tidak Melakukan ini, Bahkan kalau bisa dibilang aku sudah ampir mata rasa, Tapi Kali ini aku benar-benar Bernafsu” Lalu Si REZA Berbisik kepadaku, Nek Kita ke Kamar aja ya nek? ” Dan dia Berdiri dan Menarik Tanganku Disini”
Dan Setelah Aku Bangkit Disini” REZA Sangat Cepat Menutup Pintu Dan Menguncinnya Sangat Tertutup dan Rapat Sekali. tidak sampai itu saja, Ketika Pintu Sudah Tertutup. REZA Langsung Menelanjangi dirinya disitu. Aduhh.. Betapa Bernafsunnya aku melihat kontolnya yang besar itu dan sangat panjang. Aku Sangat Senang Sekali Melihat kontolnya, aku yakin bahwa kontolnya REZA Besar Dan Panjang, Karna dia lumayan tinggi orangnya” Dan Aku Disini Langsung Berbisik Kepadannya. Nak Kontolmu Besar sekali sayang.. dan aku langsung Memeluk dirinya.
Perutku yang lumayan gendut ini menempelkan pada tubuhnya.. Lalu REZA Menunduk disini dan merapatkan Bibirnnya ke Mulutku. lalu dia melumatkan bibirku dan aku meraskan kerasnya kontolnya di perutku, aku sangat bahagia sekali disini, Perlahan Si REZA” Dia Membimbingku Ke Kasur Dan Merebahkan Tubuhku ke tempat Kasur Tersebut. Disini Aku sudah mulai tidak sabar sekali, si REZA akan Menusuk memekku disini. Dan Disini aku sudah Berlaga dan aku menguakkan kedua kakiku. Selebar -lebarnya, namun lubang memekku juga belum keliatan, Aku Mencoba untuk menungging di atas tempat kasur tersebut, Dan REZA Langsung Berdiri.
Lalu aku langsung Menuntun kontolnya untuk menusuk memekku yang sudah basah kuyup ini, Dengan Lendar Lendir dan Beraroma mesum Pastinya. Ketika REZA Mulai Mengesekkan kontolnya ke memekku, Aku Mulai Merasakan Kehangatan yang sangat hangat, Aku Merasakan Kesakitan Ketika kontolnya mulai terus terusan Menusuk memekku.
Aku sudah tak mampu membendung rasa nikmatku sampai aku mendesah- desah dalam jerit kecilku dan aku sudah membuncahkan lendirku yang banyak sekali keluar dari memekku. Lelehan lendir itu terasa pada pahaku sampai ke dengkulku. Dan REZA Menekan kontolnya jauh lebih dalam ke lubang memekku. Sampai aku Merasakan Ujung kontolnya Menempel Sekali Pada Bagian Tubuhku di dalam memekku yang terdalam ini. Dia Terus-Terusan Menusuk memekku disini aku sangat merasakan kesakitan sekali disini, karna REZA semakin menusuknnya kedalam, Sepertinya dia juga sudah mulai Menikmati basahnya memekku. Dan Disini Aku juga tidak pernah Merasakan itu dari suamiku. Karna REZA Benar-Benar Membuatku Sangat Puas sekali. tidak lama kemudian Begitu kontol REZA” Mulai Mengecil disini dan keluar dengan sendirinya dari memekku, Aku Langsung Terkulai dan terhempas di Kasur. Pelan-Pelan Aku mengatur nafasku disini,
Karna badanku yang cukup lumayan gemuk disini, aku merasakan nafasku yang tersengal sengal ampir putus. Dan Aku disini Berterima Kasih sekali kepada REZA” Aku tidak Pernah Merasakan hal seperti ini selama hidupku, Aku Mengakuinya langsung terus terang kepadannya. Lalu Dia Tersenyum kepadaku.
Ucap REZA” apakah kakek dulunnya tidak hebat memuaskan nenek?, Dia Bertanya Kepadaku Dan Aku Harus Jujur Disini. Nak Kamu Jauh Lebih hebat daripada kakekmu”, Walapaun disini aku aku merasakan sedikit ucapan yang berdosa, Aku Harus Membuka aib suamiku yang sudah almarhum. Lalu REZA Bertanya disini” Kapan lagi nek?? ”
Ucapku Kepadanya” Kapan Saja kamu mau, Nenek bakalan siap dan pasti mau ya nak. karna nenek puas sekali dengan kontolmu yang besar dan panjang itu.
Ucap REZA” Nanti malam setelah kita selesai jualan ya Nek, katanya, sembari memakai kain sarungnya dan tertidur di sisiku. Aku menyanggupinya. Lima belas menit dia terlentang di sisiku, aku mendengar suara dengkurnya. Aku yakin dia terlalu menikmati kenikmatan bersetubuh, hingga tertidur pulas. Biarlah dia tertidur pulas agar tenaga pulih kembali.
Ucapku ”
TERIMA KASIH YA NAK NENEK CUKUP PUAS DENGAN
KONTOLMU YANG PANJANG DAN BESAR ITU. KAMU
ISTIRAHAT DULU YA NAK, BIAR NANTI MALAM KITA
LANJUT LAGI NGENTOTNYA YA NAK “