
Cerita Sex Memperkosa Tante Judes Yang Suka Marah -
Cerita Sex Memperkosa Tante Judes Yang Suka Marah –

Cerita Sex Memperkosa Tante Judes Yang Suka Marah – Siang sobat Gairahpria.com. Aku sedang berlibur di kota Palembang , nginap dirumah Om ku adik mama yang paling kecil. Mereka memang 7 bersaudara dan mamaku yang paling tua, aku saat itu berumur 21 tahun dan omku berumur 36 tahun.
Istri om ku, Tante Ningsih. berumur 28tahun, orangnya sangat cantik dan mempunyai tubuh yang mungil tapi padat. Pantatnya bebar-benar montok dengan pinggang yang ramping dan perut yang datar, maklum mereka belum mempunyai anak, biarpun sudah kawin hampir 2 tahun.
Akan tetapi Tante Ningsih ini… yang cantik itu, orangnya sangat judes, dia tidak memandang mata keluargaku, maklum kami hanya biasa-biasa saja, sedangkan Tante Ningsih datang dari keluarga yang sangat kaya di kota Palembang, dia hanya 2 bersaudara dan Ningsih adik perempuannya yang berumur 21 tahun, masih kuliah di ITB dan tinggal dirumah om dan Tante Ningsih di Palembang.
Selama aku berada dirumah om ku ini, hampir setiap hari Tante Ningsih… mengomel saja, karena dia memang sangat benci kalau aku menginap dirumah mereka. Disamping aku memang termasuk anak yang bandel, biarpun secara postur tubuh, aku sudah kelihatan sangat dewasa, karena tinggi badanku 175 cm dengan tubuh yang berotot, tante Ida curiga saja dan menganggap aku sering menerima duit dari om ku, pada hal sangat jarang om ku memberi aku duit.
Saat ini aku nginap di rumah mereka, sebenarnya hanya terpaksa saja, karena aku sedang berlibur di Palembang dan ibuku memberitahukan kepada om ku yang memaksa aku tinggal dirumahnya. Hari ini entah mengapa aku merasa suntuk banget sendirian, kemarin sore sebelum om ku pulang dari kantor, tante Ida marah-marah dan menunjukan muka cemberut terhadap saya.
Saat itu rumah berada dalam keadaan sepi, om sudah pergi kekantor, Mbak Lala adik Tante Ningsih sedang pergi kuliah, Bik Lidia lagi pergi ke pasar, dan Tante Ningsih katanya mau pergi ke arisan. Tadi sebelum pergi dengan nada yang setengah membentak, Tante Ningsih menyuruh saya menjaga rumah.
“Dari pada BT sendiri, mending nonton BF aja di kamar,” pikirku.
TV mulai kunyalakan, kuambil CD porno yang kemarin kupinjam ditempat persewahan dekat rumah, adegan-adegan panas nampak di layar. Mendengar desahan-desahan artis BF yang cantik dan bahenol tersebut membuat aku terangsang. Dengan lincahnya tanganku melucuti celana beserta CD-ku sendiri. Burungku yang sedari tadi tegak mengacung kukocok perlahan.
Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga aku menjadi semakin bergairahpria.com Kutanggalkan pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku tanpa ada penutup sekalipun. Kocokan tanganku semakin cepat seiring dengan makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getaran dalam Kontolku yang ingin meyeruak keluar. Aku mau orgasme, tiba-tiba…
“Jhonson.. apa yang kamu lakukan!!” teriak sebuah suara yang aku kenal.
“Ooooohh… Tante…?!” aku kaget setengah mati dan sangat bingung sekali saat itu. Tak kusangka Tante Ningsih yang katanya mau pergi arisan bisa kembali secepat itu.
Tanpa sadar aku bangkit berdiri dan kudekati Tante Ningsih yang cantik tapi judes itu, yang masih berdiri dalam keadaan kaget dengan mata membelalak melihat keadaanku yang telanjang bulat dengan Kontolku yang imut ini yang panjang dan besar dalam keadaan tegang itu. Tiba-tiba entah setan mana yang mendorongku, secara refleks saja aku menyergap dan mendekap tubuh Tante Ningsih yang mungil padat itu.
Badannya yang mungil dan tingginya yang hanya sampai sebahu dari ku, ku bekap dengan kuat dan kutarik agak keatas, sehingga Tante Ningsih hanya berdiri dengan ujung jari kakinya saja dengan kepala agak tertengadah keatas, karena kaget. Dengan cepat kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi.
“Eeeehhhh… ppppffffff…!!! badan Tante Ningsih.. seketika mengejang dan agak menggeliat menerima perlakuan yang tidak pernah dia sangka akan berani aku lakukan itu dan sesaat kemudian dia mulai memberontak dengan hebat, sehingga ciumanku terlepas….
Jhonson…. jangan kurang ajar.. berani benar kau ini.. ingat, Soonnn.. Aku ini istri om mu…!!! Cepat lepas… nanti kulaporkan kau ke om mu…” teriak Tante Ningsih dengan suara garang mencoba mengancamku.
Aku tak lagi peduli, salah Tante Ningsih sendiri sih, orang mau orgasme kok diganggu. Dengan buasnya aku jilat belakang telinga dan tengkuknya, kedua Payudaranya yang biarpun tidak terlalu besar, tapi padat itu langsung kuramas-ramas dengan buas, sampai Tante Ningsih menjerit-jerit.
Disamping nafsuku yang memang sudah menggila itu, ada juga rasa ingin balas dendam dan mau mengajar adat padanya atas perlakuan dan pandangannya yang sangat menghina padaku.
Dia mencoba berteriak, tapi dengan cepat aku segera menciumnya lagi. Ada kali 11 menit aku melakukan hal itu, sementara Tante Ningsih terus meronta-ronta, dan mengancamku serta mencaci maki, entah apa saja yang dikatakannya, aku sudah tidak memperdulikannya lagi.
Aku terus menyerangnya dengan buas dan mengelus-elus dan meramas-ramas seluruh tubuhnya sambil terus mencium mulutnya dengan rakus. Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, karena memang tubuhku yang tinggi 174 cm dengan badan yang atletis dan berotot, tidak sebanding dengan tubuh Tante Ningsih yang 154 cm dan mungil itu.
Akibat seranganku yang bertubi-tubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari Tante Ningsih , entah karena dia sudah lelah atau mungkin dia mulai terangsang juga. Merasa sudah tidak ada perlawanan lagi dari Tante Ningsih, Kontolku yang panjang dan besar yang sudah sangat tegang itu kugosok-gosok pada perutnya.
Kemudian kuraih tangannya yang mungil dan kuelus-elus ke Kontolku, tangan mungilnya kugosok-gosok, mengocok penisku yang mulai mengeras. Tubuhnya terasa mengejang, akan tetapi kedua matanya masih terpejam, dan tidak ada perlawanan darinya.
Kemudian ketika dengan perlahan kubuka baju Tante Ningsih , dia dengan lemah masih mencoba menahan tanganku, akan tetapi tanganku yang satu mengunci kedua tangannya dan tanganku yang lain membuka satu demi satu kancing-kancing blusnya, dan perlahan-lahan mempertontonkan keindahan tubuh di balik kain itu. Setelah berhasil membuka blus dan BH-nya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara Tante Ningsih yang padat berisi…
“Sooonnnn… aaammmpuunn… Soonnnnn… iiii.. iiingaaattttt.. Sooonnn..!!!”
Kucium dan kulumat putingnya yang berwarna kecoklatan itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya, sementara kusingkap roknya dan jari-jariku mulai mengelus-elus kemaluannya yang masih tertutup CD.
“Iiiiiiiiii…..ooohhhhhhh…..aaaagggghh hhhhh… ssssshhhhhhh… Soooonnnnn… !!!” akibat perlakuanku itu, kayaknya Tante Ningsih mulai terangsang juga, itu terasa dari tubuhnya yang mengejang kaku dan dengusan nafasnya makin terdengar kuat. Aku makin memperhebat seranganku dan tiba-tiba tubuh tante Ida bergetar dengan kuat dan…
“Aaaahhhhhh.. Soooonnnn… jaaa.. jaaaangaaannn….Sooonnnn……iiii…ngaaaatttt..Tooo nnn… oooohhhhhhh… aaaaaggggghhh… aaaaggghhh… aaaaggggggggghhhhh…!!!!!” akhirnya, disertai tubuhnya yang mengejang dan menggeliat-geliat kuat, serta kedua tangannya mendekap punggung ku….Seerrr.. cairan kewanitaan Tante Ningsih membasahi CD nya sekalian jemariku.
Setelah masa orgasmenya berlalu, terasa badan Tante Ningsih melemas terkulai dalam dekapanku dan kedua matanya masih terpejam rapat, entah perasaan apa yang sedang bergelora dalam tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat perlakuanku terhadap nya , sehingga dia mencapai orgasme itu. Tarikan nafasnya masih terengah-engah.
Kami terdiam sejenak, sementara tubuh Tante Ningsih bersandar lemas dalam dekapanku dengan mata. Jemari lentik Tante Ningsih masih menggenggam Kontolku yang masih tegak mengacung.
Akhirnya secara perlahan-lahan kepala Tante Ningsih… menengadah keatas dan terlihat pandangan matanya yang sayu menatapku, sehingga menambah kecantikan wajahnya dan secara lembut terdengar suaranya…
“Oooohhhh….Soonnnn, apa yang kau perbuat pada tantemu ini…….?????” “Eeeehhmmm…maafkan Jhonson Tante… Anton lupa diri….abis tante tadi masuk tiba-tiba selagi Jhonson.. akan mencapai klimaks….salah tante sendiri sihhh… lagi pula… tante amat cantik sihhh…..!!!!!!” sahutku mencari-cari alasan sekenanya.
Sekarang kayaknya Tante Ningsih sudah pasrah dan sambil tanganya masih menggenggam penisku katanya lagi..
“Sooonnnn…..punya kamu gede amat yaaaa…????. Punya Om mu nggak sampai segede ini..!!”
“Aaahhhhh, tante…apa betull…?????!” memang penis ku panjangnya 19 cm dan gede juga dengan kepalanya yang bulat besar, apalagi kalau lagi
sangat bernafsu begini.
Jemari lentik Tante Ningsih yang tadinya hanya menggenggam saja, kini mulai memainkan penisku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan Tante Ningsih tak mau lepas dari situ.
“Taaannnnn…., kok diiiii…..dii…diamin aja, dikocok dong, Taannn…. biar
enaaakkk….!!!!”
“Son, Son.. kamu keburu nafsu aja….aaaaggghhh….!!!”, perlahan-lahan kedua tanganku menekan bahu Tante Ningsih , sehingga tubuh tante Ida berjongkok dan sesaat kemudian kepalanya telah sejajar dengan selangkanganku. Kedua tangannya segera menggenggam Kontolku dan kemudian Tante Ningsih mulai menjilati kepala penisku dengan lidahnya.
Bergetar seluruh tubuhku menerima rangsang dari mulut Tante Ningsih . Dijilatnya seluruh batang kemaluanku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang terlewat dari sapuan lidahnya. Dikocoknya Kontolku didalam mulutnya, tapi tak semuanya bisa masuk.
Mungkin hanya sekitar 3/\2 nya saja yang dapat masuk ke mulut Tante Ningsih . Kurasakan dinding tenggorokanTante Ningsih menyentuh kepala penisku. Sungguh sensasi sangat luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama juga Tante Ningsih mengulum penisku.
Kurasakan batang kontolku yang imut ini mulai membesar dan makin mengeras. Dari dalam kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar. Merasa aku akan keluar, Tante Ningsih semakin cepat mengocok batang kemaluanku. “Taaannnnn.. ah.. aohh.. taaannn.. Jhonson.. mo keluar,…….aaauuugghhhh…..taaannnn..!!!!!!!”
Akhirnya.. Crot.. croott.. croottt.. Hampir sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung Kontolku. Diminumnya air maniku dengan, dijilatinya semua, sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sudah keluar tetapi penisku tetap saja masih tegar, meski tak seberapa keras lagi. Melihat itu, tante Ida mencium-cium kepala penisku dan menjilat-jilatnya hingga bersih.
Kemudian kutarik berdiri tubuh Tante Ningsih dan kudorong ke tempat tidur, sehingga Tante Ningsih terlentang diatas tempat tidur. Dengan cepat kulucuti rok sekalian CD nya, sehingga sekarang Tante Ningsih terlentang diatas tempat tidur dengan tubuhnya yang mungil tapi padat itu berada dalam keadaan telanjang bulat.
Tante Ida hanya menatap ku dengan pandangan yang sayu dan terlihat pasrah. Aku naik keatas tempat tidur dan kedua kakinya kupentang lebar-lebar dan aku berjongkok diantara kedua pahanya yang terpentang membuka lebar kemaluannya yang telah licin, siap untuk diterobos.
Kupegang batang Kontolku dan kugosok-gosok sepanjang bibir kemaluannya, sambil kutekan-tekan pelahan. Merasakan gesekan-gesekan lembut vagina Tante Ningsih , penisku mulai mengeras kembali. Ku ambil tangan tante Ida dan ku tempatkan pada batang Kontolku , segera digengamnya penisku dan diarahkan ke lubang kemaluannya.
Dengan sedikit gerakan menekan, kepala Kontolku perlahan-lahan mulai masuk setengah ke lobang kemaluan Tante Ningsih . Terasa lobang kemaluan Tante Ningsih sangat sempit mencengkeram batang kemaluanku. Dinding kemaluan tante membungkus rapat batang kemaluanku, kutekan lagi dan tubuh Tante Ningsih menggeliat…
“Oooooohhhhhh… Soooonnnn… bee.. beeeesaaarrrr aaaaa.. maaaattttt.. pe.. peeelaaan… pee laaan… Sooooonnnnn… ooooohhhhh..!!!!!” Tante Ningsih merintih perlahan.
Secara pelan dan hati-hati aku menekan batang kemaluanku makin dalam… terus… terus…. ooohhhhhh… eeeenna aaak… benaaarrrr… terasa jepitan kuat dinding kemaluan Tante Ningsih yang menjepit rapat batang kemaluanku. Perasaanku terasa melayang-layang dilanda kenikmatan yang tidak terlukisakan ini…..
“Taaaaannnnn……ooohhhhhh…..eeee euuuuunnaaaakkkkkkkk…taannnnn….!!!!”
Dengan kedua paha yang terkangkang lebar-lebar dan kedua tangannya berpegang pada pinggangku, tante Ida memandang ku dengan tatapan sayu, terlihat sangat cantik dan menawan, sehingga aku yang sedang bertumpu diatasnya perasaanku terasa menggila, melihat dan merasakan wanita cantik dan ayu yang berbadan mungil tapi padat ini, terlentang pasrah dibawahku, menerima seluruh perlakuanku.
Kugerakan perlahan-lahan pinggulku menekan kebawah, sehingga Kontolku terbenam makin dalam kelobang kemaluannya, dalam….. dalam….. terus…… terus….. daannnn….. ….kemudian……ujung kepala penisku terasa mentok, karena beberapa kali tubuh Tante Ningsih mengejang ketika aku mencoba menekan lebih kuat, aku kemudian mulai menarik keluar dan selanjutnya memompa keluar masuk.
Dengan bersemangat aku mulai menaik-turunkan tubuhku. Gerakan naik-turun yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar, sungguh merupakan sensasi yang sangat luar biasa. Apalagi posisi kedua paha Tante Ningsih terkangkang lebar-lebar, membuat tikaman-tikamanku terasa jauh didalam dasar lobang kemaluannya.
Aku dapat melihat Payudara Tante Ningsih bergerak-gerak keatas kebawah setiap kali aku menekan masuk Kontolku dalam-dalam sehingga kedua selangkangan kami berhimpit rapat-rapat. Kemudian kurasakan otot-otot kemaluan tante Ida dengan kuat menyedot penisku.
Semakin lama kurasa semakin kuat saja kemaluan Tante Ningsih menjepit penisku. Kulihat wajah Tante Ningsih nampak makin memerah menahan orgasme keduanya yang akan melandanya sebentar lagi.
“Aaaaaaddduuuuuhhhhh….Soooonnn.. Aaaagggghhhhhh.. Oouggg.. hhaa..hhaa…Soooonn …taaannnn…teeeee…maaa…. Maaauuuu…keee… keeeeluaraarrrr lagi, Soonnnnn…!!!!!!!.”
Dan….. Seeeeerrrr…..kurasakan cairan hangat membasahi Kontolku.
Sementara itu Nafsuku sudah sangat memuncak menuntut penyelesaiannya, aku sudah tidak bisa lagi bertindak halus, tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dengan cepat dan gencar, mendapat serangan yang agak kasar dan tiba-tiba itu Tante Ningsih menjerit-jerit kesakitan. Cerita dewasa ini di upload oleh pembaca setia gairahpria.com
Meskipun lobang Memek!! Tante Ningsih telah basah dan licin banget, tapi tetap saja terasa seret untuk ukuran penisku yang besar. Tak kuhiraukan lagi suara Tante Ningsih yang menjerit-jerit kesakitan, yang ada dipikiranku saat itu adalah aku ingin segera mengakhiri permainan ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku.
Kurasakan otot-otot Kontolku mulai berdenyut-denyut dengan kerasnya, ada sesuatu yang berusaha untuk keluar dari batang Kontolku. Kucoba untuk menahannya selama mungkin agar tidak segera keluar, tapi jepitan dinding kemaluan Tante Ningsih akhirnya meruntuhkan pertahananku.
“Aaaaaauuddddduuhhhh… taaannnnnn… teeeee… oooooohhhhh…..!!!!” keluhan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulut ku disertai dengan… croott.. croott….croooootttt… semburan maniku menyemprot dengan kuat, mengisi relung-relung terdalam lobang Memeknya Tante Ningsih,
Kemudian badanku tertelungkup lemas menidih badan mungi Tante Ningsih, sementara kuubiarkan penisku tetap didalam kemaluan Tante Ningsih untuk merasakan sisa-sisa orgasmeku. Kurasakan kemaluan Tante Ningsih tetap saja berdenyur-denyut, meski tak sekuat tadi.
“Taannnn, terima kasih ya, udah mau temenin Jhonson main.!!!!” kataku dengan manja. “Kamu, tuh, Son, kalau lagi nafsu jangan main maksa dong, masak tantemu sendiri kamu perkosa juga…..!!!!” “Iiihhhhh…tante… tapi tante senang juga….kaannnn …..????” “Iya.. siiihhh….!!!!!” kata Tante Ningsih malu-malu.
Sejak saat itu sikap Tante Ningsih terhadapku berobah seratus persen, biarpun sikap kami ini tetap terjaga dihadapan om dan adik Tante Ningsih . Aku dan Tante Ningsih sering berhubungan Seks bersama kalau rumah lagi sepi. Aku makin merasa sayang saja terhadap Tante Ningsih , apalagi Tante Ningsih melayani nafsu Seks saya dengan rela dan sepenuh hati mantaps!!.
INILAH PENGALAMAN CERITA SEKSKU DENGAN TANTE NINGSIH, YANG DIMANA DIA ORANGNYA SANGAT JUDES SEKALI TAPI PANTATNYA SEPERTI BOLA
KETIKA ITU AKU SANGAT INGIN SEKALI MERASAKAN TUBUHNYA, AKU SANGAT PENSARAN TERHADAP LUBANG MEMEKNYA YANG IMUT !!
LALU AKU MENCOBA UNTUK MENANCAPKAN BATANG KONTOLKU YANG BESAR DAN PANJANG SEPERTI TIANG LISTRIK INI…. KINI SUDAH GOAL !!
TANTE NINGSIH SEKARANG PASRAH DENGAN KEADAAN KUKENTOT!! DIA SANGAT MENJERIT BAHKAN SUARA DESAHANNYA MEMBUATKU HANYUT !!
|GAIRAHPRIA.COM |GAIRAHPRIA.COM