Cerita Sex Kisah Istri Gubernur -
Cerita Sex Kisah Istri gubernur –

cerita Sex Kisah Istri gubernur – Nova merupakan teman karib Dika, katanya mereka akrab kala masih sekolah di SMA, sehabis berumah tangga mereka secara tidak terencana berjumpa lagi. Bila Dika istri bule yang statusnya tidak jelas.
Artinya apakan nikah formal, ataupun tidak formal ataupun tidak nikah. Nova merupakan istri formal dari Gubernur salah satu provinsi. Nova tinggal di Jakarta, sebab anaknya 2 orang sekolah di Jakarta serta suaminya pula lebih kerap terletak di Jakarta.
Suaminya berprofesi gubernur buat masa bakti yang kedua. Nova merupakan orang Jawa, namun beda dengan Dika, Nova kulitnya putih posturnya agak pendek, dekat 160. Mukanya menawan semacam selebrity. Bicara suka ceplas- ceplos. Bisa jadi pengaruh dari budaya Jawa Timur Surabaya, asalnya Nova.
Orangnya menawan, masih ramping buat dimensi perempuan di umur 35 tahun. Tetapi tatapan matanya tidak dapat dirahasiakan. Tatapannya bandel, bisa jadi sebab seperti itu si Gubernur tertarik. Nova berbeda 15 tahun dengan suaminya.
Nova tertarik bertanya denganku, sebab kekhawatiran hartanya habis disita, kalau- kalau bencana terjalin. Ia telah kugarap semenjak hari awal konsultasi denganku. Kala hari awal konsultasi, ia memohon ketemu dahulu di coffe shop di hotelku.
Katanya gak lezat jika langsung masuk kamar, jadi ngobrol- ngobrol dahulu di dasar. Saya memandang matanya yang bandel, mendesak keisenganku ngerjain. Sembari ngopi saya menjahilinya dengan pelintiran.
Duduknya tidak dapat tenang, terus bergerak- gerak rada salah tingkah. Berulang kali ia menarik napas panjang, bisa jadi buat menetralkan rangsangan yang kian lama, kian merajalela.
Tingkah lakunya semacam wanita kebelet berkemih tetapi ditahan. Ia cuma geleng- geleng saja kala saya berpura- pura tanya soal kebelet berkemih.“ Aduh saya mengapa sih kok jadi begini,” katanya kala berjalan bersamaku meninggalkan coffee shop mengarah lift.
Sembari berjalan saya terus garap, sehingga jalannya pula rada- rada aneh geraknya. Di dalam lift ia kian parah. Di lift cuma kami berdua. Tetapi saya tidak ingin berbuat macam- macam, sebab terdapat kamera pengaman yang mengawasi.
Ia berdiri sembari bersandar ke bilik lift serta berulang kali membungkuk sembari memegangi selangkangannya. Saya cool saja. Sehabis lift terbuka ia nampak terburu- buru mengarah pintu kamar. Begitu pintu terbuka ia langsung masuk ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi saya mendengar ia mengerang- ngerang sendiri. Sembari menunggu Nova di kamar mandi saya duduk di kursi sembari melihat siaran Televisi. Lama pula ia di kamar mandi, sedangkan itu saya masih terus menggarapnya.
Saya pernah kaget kala ia keluar dari kamar mandi sembari berlari kemudian menubrukku yang lagi duduk bersandar di kursi. Saya dipeluknya serta langsung menyerbu bibirku yang ia ciumi ganas sekali.
Saya pernah gelagapan sebab tidak siap diserbu seketika. Saya setelah itu mengimbangi keganasannya serta kurebahkan di kursi serta kutindih. Tanganku ditariknya ke dada serta membimbing tanganku meremas- remas teteknya yang cukup besar pula.
Dadanya saya remas- remas dari luar bajunya. Sedangkan itu tangannya membuka kaitan BH nya di balik serta menarik tanganku supaya masuk ke dalam bajunya buat meremas payudaranya. Saya remas serta memelintir putingnya yang terasa lumayan besar serta keras.
Tangan Nova mencari jalur masuk ke dalam celanaku, ia membuka sabuk serta menarik resleting kemudian tangannya langsung masuk serta menggegam penisku. Cuma sebentar ia meremas- remas penisku, kemudian ia berdiri berupaya melepas celanaku. Sehabis itu ia melepas celana dalamnya.
Saya turut berdiri serta saya bopong ia ke kamar tidur kemudian kubaringkan di tempat tidur. Saya membuka segala pakaianku hingga bugil, seluruh pakaiannya pula saya lepas. Panorama alam indah lekas tersaji di depanku.
Saya telah menghentikan pelintiranku. Sehabis mencium bibirnya saya bergeser menjilati pentil susunya yang telah tegang menegak. Nova mengerang- ngerang sembari meremas rambutku.
Tanganku memainkan memeknya yang bulunya tidak sangat tebal. Belahan memeknya telah banjir. Mudah saja saya menciptakan itilnya yang telah mengencang. Tangannya menjambak- jambak rambutku serta ia mendesak kepalaku supaya mengarah ke dasar badannya. Saya mengerti keinginannya, ialah supaya saya mengoralnya.
Saya lambat- laun turun ke dasar kemudian menjilati clitorisnya. Baru sebentar ia telah orgasme. Kepalaku ditekan ke arah memeknya hingga saya susah bernafas. Sehabis orgasmenya tuntas ia menarik tubuhku ke atas. Saya mengerti ia menginginkan penisku masuk ke dalam memeknya. Gampang saja penisku masuk hingga gagal ke dalam liang vaginanya.
Saya pompa sebentar kemudian kutarik badannya supaya ia terletak di atas, sembari melindungi penisku senantiasa terletak di dalam memeknya. Di atas tubuhku Nova langsung duduk jongkok serta menggerakkan pinggulnya dengan gerakan penuh nafsu. Posisi saya di dasar membuat saya dapat mengendalikan supaya tidak buru- buru muncrat.
Dekat 5 menit setelah itu ia ambruk dengan memeknya berdenyut- denyut. Penisku terasa dipijat- pijat. Saya melanjutkan game dengan membalik letaknya, kemudian kugenjot ia. Saya terencana tidak mau berlama- lama, sehingga saya kesimpulannya menggapai puncak kepuasan.
Kami berdua tiduran sembari memandang langit- langit.“ Auramu mesum banget sih Rud. Baru ngobrol sebentar aja memekku rasanya seperti dikilik- kilik, kian lama rasanya jadi buat tambah nafsuin.“ katanya.
“ Aneh mengapa dapat gitu ya,” tanyaku belagak bodoh.
“ Seumur- umur saya belum sempat memekku terangsang gitu, dalam kondisi tidak bercumbu,” katanya.
“ Apa akibat obat perangsang ya, eh tetapi di coffee shop tadi yang minum hanya kalian ya Rud, gw malah gak minum apa- apa, gimana dapat kena obat perangsang, ah gak bisa jadi deh, sorry Rud gw jadinya nuduh elu,” ucap Nova.
“ Gw jadi rasanya lezat banget tadi mainnya ama kalian, seperti orang lapar bisa santapan lezat,” katanya.
Ngomongnya jadi soal ikatan sex saja sampai- sampai ia ngaku sesekali gunakan gigolo, sebab kurang puas sama suaminya. Karena suaminya tidak sering ngajak ikatan, jika juga ikatan hanya sebentar, aja.“ ngotor- ngotorin memek aja,” sebutan Nova ke suaminya.
Warnanya Dika telah menceritakan soal gimana ia dipuaskan bermain denganku. Ini yang membuat Nova penasaran mau berupaya permainanku. Saya lalu mengenakan alibi itu yang bisa jadi menimbulkan Nova terangsang saat sebelum tersentuh. Ia rada yakin pula, tetapi masih senantiasa merasa kurang masuk ide.
Kami berdua ngobrol di tempat tidur sembari duduk bersila berhadap- hadapan pastinya dalam kondisi bugil. Saya membagikan konsultasi menimpa gimana harta bendanya diamankan dari mungkin disita bila mungkin terjalin bencana.
Saya tidak mencatat inventarisasi harta bendanya, sebab malas mengambil catatan serta kertas. Tetapi begitu harta barang yang ia sebutkan cukup banyak pula. Saya membatin,“ edan pula sang gubernur ini korupsinya hingga memiliki harta barang begitu banyak.
Pada hari kedua konsultasi dimohon ditunda hingga pada bertepatan pada yang ia tetapkan. Saya nurut saja. Pada hari yang dijanjikan semacam biasa saya menunggu di coffee shop, separuh jam telah melalui dari jam yang diresmikan mereka belum pula timbul.
Makan saya gak selera sebab baru nyikat sop buntut, ngopi telah habis. Tante Nova belum pula tiba, saya ingin call ia, tetapi rasanya kok gak lezat. Saya menyapu panorama alam ke dekat coofee tshop.
Mataku terhenti pada panorama alam menarik kira- kira 10 m dari tempat ku duduk. Seseorang perempuan menggunakan cermin mata gelap, bodynya sexy banget sebab menggunakan kaus ketat, kulitnya putih, lengannya nampak putih bening.
Kutaksir usianya belum 25 tahun, sebab bodynya masih belum banyak lemak. Kayaknya terdapat darah Cina nya, tetapi mukanya agak Indonesia pula. Rambutnya semacam dicat agak coklat. Dari gayanya duduk serta pemikirannya ia semacam menunggu seorang.
Wah boleh pula saya isengi. Saya mulai beraksi dengan pelintiran ku. Sebagian dikala setelah itu mulai nampak reaksinya. Duduknya risau, sebentar- sebentar memegang pahanya yang menggunakan blue jeans stretch.
Dekat 10 menit saya siksa kemudian saya hampiri dengan berpura- pura pinjam korek api. Kulihat tadi ia merokok. Ia mengizinkan saya duduk semeja. Sedangkan itu saya masih terus menyiksanya dengan pelintiran clitorisnya secara jarak jauh.
Ia masih terus risau. Saya tanya apakah terdapat suatu, ataupun kebelet berkemih. Ia cuma menggelengkan kepala. Seketika teleponku bergetar, Tante Nova, ia mengabarkan agak terlambat, serta meminta saya tabah. Saya iya kan saja, she is the boss.
Sedangkan saya terima telepon saya menghentikan pelintiran, Kulihat ia baru tenang serta menarik napas panjang. Kami berkenalan ia menyebut namanya Fina, janjian sama temennya. Saya tidak tanya temen laki apa wanita.
Fina mengaku terus cerah kalau yang ditunggu merupakan laki- laki. Yang ditunggu itu tiba dari Surabaya. Ia katanya terencana tiba saat sebelum waktu dijanjikan, Kala baru duduk temannya mengabarkan kalau pesawatnya delay.
Mestilah yang ditunggu itu sangat berarti untuk dirinya sehingga ia ingin mempertaruhkan waktu begitu banyak.“ Bete banget nih nunggu berapa lama gw,” katanya.
Saya sarankan jalan- jalan saja keliling mall, kan gak terasa waktunya.“ Ah males ah, gw lagi gak memiliki uang, ke mall malah tersiksa,” katanya.
Nekat aja saya tawarkan rehat di kamarku.“ Eh kalian tamu hotel di mari ya,“ tanyanya sembari membelalakkan mata, seperti takjub gitu.
‘ Ehmm emang gak apa- apa jika saya numpang rehat dikamar kalian Rud,” katanya.
“ Ah ya gak apa- apa lagian saya pula janjian ama orang, ia datangnya gak tau kapan,” kataku.
“ Boleh deh,” katanya kemudian bill nya saya sign.
Saya menebak ia begitu gampang saya ajak masuk ke kamar, sebab pengaruh pelintiranku tadi, sehingga kala saya dekati ia wellcome aja.
“ Wah kamarnya bagus amat, besar lagi, wah asik nih,” katanya.
“ Mengapa asik,“ tanyaku.
“ Ya asik aja,” katanya senyum- senyum.
“ Eh gw boleh numpang ke kamar mandi ya,” tanyanya.
“ Ya boleh lah, emang tadi belum mandi,” godaku.
“ Lezat aja, ingin berkemih tau,” katanya mencibir.
Peluang ia di dalam kamar mandi saya mengaktifkan lagi pelintiranku. Saya tiduran di tempat tidur sembari melihat siaran Televisi.
“ Aduh kumat lagi, aduh,” suara teriakannya terdengar.
Tidak lama setelah itu ia keluar serta mencariku dengan memanggil- manggil namaku. Saya sahut dari kamar tidur.
Begitu masuk kamar tidur ia langsung menubrukku serta menindih badanku.“ Aduh saya kok jadi konak sih, memek gw seperti dikilik- kilik gitu,” katanya sembari terletak di atas tubuhku.
Bibirnya saya cium kemudian disambut dengan ganas. Saya lepas setelah itu menganjurkan sama– sama buka pakaian supaya gak kusut. Ia sepakat saja langsung bangkit serta melepas seluruh bajunya sendiri kemudian dilipat di letakkan di meja kecil di samping tempat tidur.
Bodynya luar biasa lembut, ramping serta teteknya tidak begitu besar, namun cukup besar buat diremas- remas. Putingnya masih kecil bercorak merah muda, memeknya tidak berjembut kelihatannya ia cukur gundul jadi wujudnya yang tembem nampak menggairahkan.
Saya yang lebih kilat membuka pakaian telah lebih dahulu masuk kedalam selimut. Saya menikmati tontonan badan wanita yang baru ku tahu, serta saat ini telah bugil di depanku.
Ia masuk ke dalam selimut namun letaknya menindihku.“ Rud kalian dapat jilatin memek kan,“ katanya.
“ Ingin,” tanyaku.
“ Banget,” katanya.
Saya buka selimut serta ia kubaringkan dengan kaki terbuka serta melipat pahanya ke atas. Saya langsung membekap memeknya dengan mulutku.
Lidahku menciptakan benjolan kecil di ujung atas memeknya serta titik seperti itu yang saya serbu. Fina menggelinjang serta merintih- rintih. Dekat 5 menit ia telah kelojotan dengan orgasmenya.
Saya penasaran apakah wanita muda begini dapat ejakulasi. 2 jari kumasukan ke dalam lubang memeknya serta mulai saya kocok pelan- pelan menggerus Gspotnya. Ia menggelinjang sembari berteriak,“ Gila- gila lezat banget,”
Tidak lama setelah itu ia kelojotan serta berteriak keras melampiaskan kenikmatan yang luar biasa serta bertepatan dengan itu dari memeknya muncrat cairan kental sebagian kali.
“ Aduh maaf ya gw gak dapat nahan berkemih gw hingga nyemprot, abisnya lezat banget,” katanya
Kocokan saya lanjutkan ia kembali menggelinjang serta tidak lama setelah itu nyemprot lagi, tetapi kali ini tidak sebanyak tadi. Ia memohon saya menyudahi. Ditariknya tubuhku menindihnya. Ini menunjukkan ia memohon penisku dimasukkan ke dalam memeknya.
Penisku yang telah tegang dari tadi langsung tenggelam ke memeknya tanpa dituntun. Di dalam memeknya saya gerakkan penisku dengan mengejan- ngejan. Ia membalas dengan melaksanakan perihal yang sama sehingga penisku semacam dipijat- pijat. Fina tersenyum.
“ Fin kalian sempat gak main tetapi tanpa melaksanakan gerakan maju mundur, cuma dengan ngejen seperti ini,” tanyaku.
“ Belum, emang lezat,” tanyanya.
“ Mari kita coba,” ajakku.
Saya duduk bersandar, kemudian Fina saya pangku serta memasukkan penisku ke memeknya.
“ Ini ya kalian tarik napas sembari itu mengejan, lamanya kira- kira 5 detik, kemudian lepas 5 detik serta longgarkan, aku melaksanakan kebalikannya jadi jika kalian narik napas aku menghasilkan napas, mengerti ya, mari kita coba dahulu,” ajakku.
Kami berupaya, serta sukses. Fina kilat mengerti sehingga saya gampang mengajarinya. Dari percobaan kami lanjutkan. Berkat tarikan napas panjang serta hembusan napas panjang, tubuh jadi kecukupan oksigen serta otak jadi lebih fresh. Kami terus bermain dengan kosentrasi penuh pada pernafasan serta gerakan kegel.
Mulanya memanglah tidak terasa nikmat, namun lambat- laun saya merasa pengetatan memek Fina kian kokoh. Dekat 10 menit kami masih dapat bertahan, serta rasa nikmatnya luar biasa menjalari badan. Tetapi kami tidak dapat merintih serta mendesis, sebab wajib kosentrasi pada pernafasan serta gerakan kegel.
Mendekati 15 menit Fina mengerang sebab ia menemukan orgasmenya, saya terpancing oleh erangan Fina sehingga saya juga terikut orgasme serta kulepas spermaku di dalam memeknya. Kami berangkulan erat serta saya mencium bibirnya mesra. Lumayan lama kedua kelamin kami berkedut hingga kesimpulannya melemah serta menyudahi.
“ Edan lezat banget, gua belum sempat ngrasain main seperti ini, ini ilmu baru untuk gua,” kata Fina memelukku erat.
Kami kemudian tiduran sembari ngobrol dengan berselimut tebal. Fina membuka diri kalau orang yang ditunggu itu merupakan suami sirinya. Ia pengusaha batubara dari Kalimantan yang baru dikenalnya dekat 10 bulan kemudian.
Fina sebelumnya merupakan model. Fina terlahir dari bapak Korea serta bunda Sunda. Mereka tidak menikah formal. Bapaknya tidak sempat berjumpa dengan Fina, sebab kembali ke Korea serta tidak sempat timbul lagi.
“ Rud kalian masih muda kok kelihatannya tajir amat, dapat nginap di hotel mahal di kamar yang elegan ini, kerja apa sih,” tanyanya.
“ Ah aku sesungguhnya tidak sekaya yang kalian kira, aku biasa aja, hanya lagi kepingin ngrasain nginap di hotel elegan, aku kerja hanya agent asuransi serta property,“ kata aku merendah.
“ Wah property, boleh pula nih, gw lagi ngrayu sang Ayah buat beliin gw apartemen, kalian memiliki gak stok apartemen yang ingin di jual,“ tanyanya bersemangat.
“ Wah banyak, kalian maunya yang seperti apa, serta dimana, aku memiliki stok macam- macam,” kataku semangat sebab nyatanya Fina merupakan prospek pula.
“ Ntar jika sang Ayah tiba kalian aku call serta terus kalian tunjukin yang mana- mana aja. Eh saat ini belum terdapat berita nih gw boleh kan santai di mari,” katanya.
“ Silakan, tetapi nanti jika gua tinggal turun sebentar nemuin client, gak apa- apa ya,” kataku.
“ Gak, silakan aja, tetapi jika nanti sang Ayah tiba gw langsung turun aja ya, ntar gw calling deh, gw temuin ke Ayah buat itu tadi,” katanya sembari matanya berkedip- kedip.
Badan Fina sangat menggairahkan sehingga saya meremas- remas teteknya yang masih sangat kenyal serta wujudnya bagus banget. Kesimpulannya saya main lagi di dahului dengan silih mengoral.
Di tengah saya lagi menindih, telepon Tante Nova masuk. Ia berkata dekat separuh jam lagi hingga. Saya lekas menuntaskan game serta sehabis itu berdua mandi buat menyegarkan tubuh sehabis berkeringat.
Saya lebih dahulu datang di coffee shop, tidak lama setelah itu Tante Nova tiba bersama dengan seseorang pria agak gendut. Kontras banget penampilannya, yang wanita menawan, lakinya agak gendut serta tua berkacamata. Tante Nova memperkenalkan kalau pria itu merupakan suaminya.
Sehabis basa basi sejenak, saya mulai menarangkan langkah- langkah yang dapat diambil buat menyembunyikan bermacam harta barang semacam yang dibeberkan Tante Nova lebih dahulu.
Sang Ayah nampak sungguh- sungguh mendengar penjelasanku. Sebagian kali kami silih adu argument hingga kesimpulannya ia menguasai apa strategiku. Dekat 2 jam kami bertukar benak. Kesimpulannya pekerjaanku ditambah oleh order dari suami Tante Nova, nyatanya terdapat sebagian peninggalan yang dipunyai suami tante Nova yang butuh direkayasa.
Lagi saya asik berdiskusi, timbul sang Fina duduk agak jauh dari mejaku. Ia mengedipkan matanya, pasti tidak dikenal Nova serta suaminya. Tidak lama setelah itu tiba seseorang pria gelap gendut, didampingi oleh stafnya yang bawa tas kecil. Stafnya mengambil sofa di meja lain yang kelihatannya standby bila sewaktu- waktu diperlukan.
Duit memanglah dapat membutakan, gimana tidak wanita secantik Fina ingin bermanja- manja dengan lelaki yang lebih pantas jadi ayahnya. Ah apa peduliku, yang berarti jualanku dibeli, itu saja lah, mengapa ngurusin jodoh orang.
Lagi saya asik berpikir begitu, seketika kulihat lelaki pendamping sang Fina berdiri serta mendatangi mejaku yang lagi bersama dengan Nova serta suaminya.
Saya pikir ia ingin menghampiriku buat urusan beli apartemen, nyatanya di menepuk pundak suami Nova serta suprise mereka bersalaman erat. Warnanya mereka tahu. Mereka bicara sebentar kemudian mempersilakan suami Nova melanjutkan berdialog denganku.
Kelihatannya suami Nova sangat tertarik pada saran- saranku sehingga saya dimohon berjumpa ia lagi buat mengendalikan bermacam assetnya supaya lebih nyaman. Tidak lama setelah itu mereka pamit. Sehabis mereka berangkat saya masih duduk di sofa itu sembari menyulut sebatang rokok. Staf laki sang Fina menghadiri ku serta berkata“ Ayah ingin bicara,”
Saya berpaling ke meja Fina, wanita yang habis saya embat 2 kali saat sebelum ini. Fina melambaikan tangan. Saya bangkit kemudian memperkenalkan diri serta duduk satu meja. Fina menyebut saya merupakan sisa sahabat kuliahnya yang kerja jadi agent porperty.
“ Mas memiliki contoh- contoh foto apartemen,” tanya silaki gendut.
“ Terdapat Pak” kata ku sembari menghasilkan Ipad.
Kutunjukkan bermacam jenis apartemen di sebagian posisi. Kesimpulannya bingunglah ia. Tetapi yang berarti ia percaya kalau saya memanglah jualan property.
Sehabis itu saya tanya keinginannya yang lebih khusus, dan posisi yang dikehendaki. Ia masih bimbang. Saya menuntunnya dengan menyebut sebagian posisi dengan sebagian kelebihan serta kekurangannya.
Kesimpulannya ia memilah di satu posisi serta menanyakan ketersediaan apartemen di wilayah itu. Saya katakan terdapat sebagian, kemudian saya menolong ia memilah serta kesimpulannya sepakat atas saranku.“ Edan ia beli apartemen biayanya miliaran kaya beli kacang goreng,” begitu saya membatin.
Berikutnya Fina kian akrab denganku sebab ia membutuhkan anjuran dariku menimpa terlebih yang butuh dimohon dari sang Ayah. Saya banyak menganjurkan properti yang sifatnya ialah investasi, sehingga Fina dapat menemukan passive income.
Sang Ayah yang mabuk kepayang oleh kecantikan Fina kelihatannya mudah saja ia memenuhi permintaan anak itu. Fina kesimpulannya mempunyai sebagian ruang usaha, baik ruko, ataupun ruang perkantoran di wilayah yang lagi bertumbuh.
Soal kebutuhan duit ia miliki dari sang gelap gendut, tetapi ia masih kerap tidur denganku bila lakinya lagi di luar Jakarta.
Cerita ini saya akhiri di mari saja lah, sebab jika seluruh ingin dikisahkan dapat sangat panjang, sebab relasiku setelah itu merupakan artis- artis yang jadi simpanan pejabat serta pengusaha kaya. Seluruh costumerku saya upayakan saya tiduri.
Bukan iktikad buat memuaskan fantasi sex ku, namun perempuan yang dapat ditundukkan di ranjang, hingga kapan juga ia hendak respek kepada kita. Untuk ku itu merupakan jaringan, ataupun network yang dapat kutawarkan bermacam perihal yang mendatangkan keuntungan besar.
Selaku contoh saya dapat saja dengan gampang menjual sedan elegan Audi, BMW ataupun Mercedes, satu- dua mobil tiap bulan, sebab saya mempunyai database yang seluruhnya telah saya taklukkan.