Cerita Sex Kisah Anak Dibawah umur yang penuh gairah –

Cerita Sex Kisah Anak Dibawah umur yang penuh gairah –

Cerita Sex Kisah Anak Dibawah umur yang penuh gairah – Gairahpria.com Sebut saja namaku REZA, aku seorang mahasiswa dari salah satu kampus pariwisata di kota bandung. Kebetulan aku ini sudah mahasiswa semester akhir di perguruan tinggi di Bandung, jadi kegiatanku pada setiap harinya hanyalah mengerjakan skripsi karena tugas-tugas dan mata kuliah sudah tidak ada lagi.

Karena terbilang aku punya banyak waktu luang, maka aku-pun sering berkunjung ketempat kakak-ku di Jogja. Pada suatu hari aku-pun pergi ke Jogja., sesampainya di rumah kakak-ku aku melihat ada tamu. Karena kakak-ku melihat aku yang sedang datang maka kakakku-pun menyuruhku masuk dan, aku-pun dikenalkan kakakku kepada tamu itu.

Omong punya omong ternyata rupanya tamu itu adalah teman kakak-ku semasa kuliah, teman kakak-ku itu bernama bang Jali. bang Jali ini orangnya amatlah ramah dan baik kepadaku, dia berusia sepantaran dengan kakak-ku aitu 38 tahun. Dari perkenalan ketika dirumah kakak-ku itu, pada suatu hari aku-pun diundang untuk bermain kerumah bang Jali.

Karena memang aku berniat untuk bermain, apa salahnya jika aku aku mengiyakan undangan bang Jali kerumanya. Pada keesokan harinya aku-pun bermain kerumah bang Jali, sesampainya disana seperti biasa bang Jali menyambut aku dengan ramahnya. Setelah aku dipersilahkan masuk, maka aku-un dikenalkan bang Jali kepada anak dan istrinya.

Arianna  nama istri bang Jali, setelah berkenalan kami-pun kemudian menuju ruang tamu bang Jali untuk mengobrol disana. Obrolan demi orolan-pun berlalu, dari obrolan kami tadi aku baru tahu kalau selisih usia teh Shela ini usianya 6 tahun lebih muda bang Jali. Teh Rani dan bang Jali telah dikaruniai 1 anak yang sudah beranjak dewasa yaitu bernama Lisaa .

Singkat cerita 4 hari setelah aku kenal dengan bang Jali, saat itu tepatnya pada hari Kamis, dimintai tolong oleh bang Jali untuk menemani dan menjaga Lisaa di rumahnya. Karena pada saat itu bang Jali dan istrinya akan pergi ke Makassar. untuk menjenguk ibu dari istri bang Jali yang sedang sakit dukup serius dan telah dirawat dirumah sakit.

Dari kabar adik istri bang Jali, katanya bang Jali dan istrinya harus segera kesana, karena mertua bang Jali selalu menanyakan bang Jali dan teh Shela. Maklum karena katanya bang Jali Teh Shela ini adalah anak kesanganya dan begitu juga bang Jali adalah menantu kesayangan mertuanya.

Sebagai menantu kesaynagan bang Jali-pun segera meminta cuti kerja selama 2 minggu. Setelah mendapat cuti bang Jali dan Teh Shela-pun segera berangkat, sedangkan Lisaa tinggal dirumah denganku karena dia harus bersekolah. Hari demi hari-pun berlalu, tidak terasa aku-pun telah tinggal dirumha bang Jali selama 4 hari.

Tidak kusangka pada saat itu aku merasa jenuh sekali, karena ketika pagi sampai siang aku dirumah bang Jali sendirian karean si Lisaa pada jam-jam itu dia bersekolah. Untuk menghilangkan kejenuhanku pada saat itu, aku-pun menyalakan DVD dan memutar sebuah kaset DVD yang berisikan film action. GAIRAHPRIA.COM

Singkat cerita aku-pun telah selesai memutar 1 film action tersebut, karena sudah selesai maka aku-pun segera mencari kaset DVD lainya. Ketika aku sedang meilih-milih kaset, tidak sengaja aku menemukan bebrapa kaset porno yang nampaknya adalah koleksi dari bang Jali. Wah, kebetulan sekali aku sedang dirumah sendirian.

Melihat suasana yang memungkinakan itu, aku-pun segera memutar kaset BF itu, ditengah asiknya aku menonoton film dewasa itu, tidak kusangka tiba-tiba terdengar pintu depan terbuka, beteapa kagetnya aku saat itu. Dengan buru-buru aku-pun segera mematikan televisi dan menyimpan bungkus kaset DVD di bawah karpet. Ternyata yang datang adalh Lisaa ,

“ Hallo, Bang REZA, ” ucap Lisaa meyapaku kemudian dia baru masuk kerumah dan tersenyum.

Sambungnya lagi,

“ Oh iya Bang, tolong bayarin ojek Lisaa dong bang, Lisaa  nggak ada uang receh, abang ojeknya nggk punya kembalian nih, ” Ucapnya padaku.

“ iya bawel, ” jawabku singkat hehe.

Kemudian aku-pun segera keluar untuk membayar ongkos ojek Lisaa . Setelah membayar saat itu akupun segera masuk kedalam rumah kembali. Waduh, habislah aku, pada saat itu Lisaa dengan santainya duduk di karpet di depan TV, dan menyalakan Tv itu. Sungguh bodoh sekali aku, aku lupa tidak mematikan DVDnya.

Alhasil diputarlah Film BF yang sedang setengah jalan tadi oleh Lisaa  Mengetahui aku yang telah kembali kedalam rumah, Lisaa -pun memandang kearahku sambil tertawa geli,

“ Oh rupanya seperti ini yang Bang REZA kalau orang lagi begituan, Lisaa sering banget Bang diceritain sama temen-temen sekolah, tapi Lisaa  baru ngelihat langsung film beginian kali ini, hha, ” ucap Lisaa denga santai dan lugunya.

Saat itu aku bingung harus menjawab apa kepada Lisaa ,

“ Lisaa  , apa-apan kamu ini, ayo buruan matikan !!! kamu nggak boleh nonton film kayak gtu, kamu belum cukup umur, Ayo cepetan matiin !!!, ” tegurku kepada Lisaa.

“ Ihhh, Bang  Jangan gitu dong, Tuh liat adeganya cuma begitu doing, film yang sering diceritain sama temenku di sekolah nggak ada apa-apanya sama film yang ini, huh !!!, ” ucapnya membangkang.

Entah aku harus berbuat apa saat itu, aku khawatir jika aku melarang Lisaa nanti justru aku akan dilaporkan kepada orangtuanya. Tanpa menjawab perkataan Lisaa, aku-pun pergi ke dapur untuk membuat minum dan membiarkan Lisaa terus menonton. Dari dapur aku duduk-duduk di belakang membaca majalah. Sekitar jam 8 malam, aku keluar dan membeli makanan.

Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Lisaa sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan astaga dia mengenakan piyama yang pendek dan tipis. Tubuh mudanya yang sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan Pantatnya Membulat indah. Aku menelan ludah dan terus masuk menyiapkan makanan.

Setelah makanan siap, aku-pun memanggil Lisaa. Oh shit man, tidak kusangka Lisaa pada saat itu tidak memakai BH, karena puting Payudara-nya saat itu terlihat membayang dari balik piyama-nya tipis itu. Saat it aku semakin gelisah karena Kontolku pun benar-benar  yang tadi sudah mulai berdenyut-denyut tak karuan, kini Kontolku sudah menegak dan mengganjal di celanaku.

Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di piyamanya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat dia membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Aku semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga,

“ Bang, ayo tebak coba tebak pertanyaan aku Bang, item, kecil, keringetan, apaan coba bang, ayo tebak ?, ” ujarnya.

“ Ah, itu mah gampang, semut lagi push –up . Nah sekrang abang gentian, putih, biru, kecil, keringetan, apa hayow tebak ?, ” ujarku.

Pada saat itu Lisaa menjawab beberapa dengan tebakannua, namun semua jawabnya salah, lalu,

“ Ini Nih jawaban yang bener, jawabnya adalah Lisaa pakai seragam sekolah, yang lagi kepanasan di angkot, hha…” candaanku.

“ Ihhhh, Bang REZA ngeselin deh, masak Lisaa di ledekin, Huh…, ” jawabnya.

Saat itu Lisaa-pun meloncat dari sofa dan berusaha mencubit lenganku, namun pada saat itu aku menghindar dan menangkisnya. Saat itu Lisaa terus mencoba mencubitku, sambil tertawa. Ditengah keisenganya itu, tiba-tiba Lisaa-pun tersandung dan secara tidak sengaja dia jatuh ke dalam pelukanku, dengan posisi membelakangiku.

Lebih detailnya pada saat itu, secara tidak sengaja tanganku menyentuh dadanya, dan dia duduk tepat di atas batang kejannan-ku, Oughhh… saat itu kami terengah-engah dalam posisi itu.

Bau bedak bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang. Entah setan apa yang merasukiku aku-pun mulai menciumi lehernya begitu saja.

Sementara itu Lisaa mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya. Nafas Lisaa makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang,

“ Oughh… Eughhh… Eummm…” desah Lisaa.

Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis mungil yang masih duduk dibangku SMA. Namun pada saat itu, gairahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku-pun khlaf begitu saja. Tanpa banyak kata, aku-pun mulai menarik keatas piyama dari tubuh mungil Lisaa.

Oughhh… Lisaa menelentang di sofa dengan posisi tubuh hampir bugil. Lalu aku-pun segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Lisaa yang mengelus belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar.

Aku menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit kewanitaan-nya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Lisaa. Aku pun segera membenamkan kepalaku di tengah kedua pahanya,

“ Sssss… Oughhh… Aghhhh…,” erangnya.

Tangan Lisaa meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kewanitaan-nya kucium. Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan. Lalu Lisaa mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kewanitaan-nya yang masih begitu rapat. Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kewanitaan-nya mulai membuka.

Sesekali lidahku membelai kelentitnya dan tubuh Lisaa akan terlonjak dan nafas Lisaa seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras. Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Lisaa tergeletak terengah-engah, matanya terpejam.

Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kejantanan-ku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Lisaa,

“ Eummm… Eummm… Sssss… Oughhh…,”

ketika Lisaa membuka bibirnya, kujejalkan kepala kejantanan-ku. Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi dia pun mulai menyedot. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kewanitaan-nya. Segera saja kejantanan-ku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Lisaa dan bibirku melumat bibirnya.

Aroma kejantanan-ku ada di mulut Lisaa dan aroma kemaluan Lisaa di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit. Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kejantanan-ku ke celah di selangkangan Lisaa, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Lisaa menekan pantatku dari

belakang,

“ Oughhh… Eumm… masukin Bang, Eughhhh…,” ucapnya penuh gairah.

Perlahan kejantanan-ku mulai menempel di bibir liang kewanitaan-nya, dan Lisaa semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kejantanan-ku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kejantanan-ku yang besar ini.

Terus terang saja, ukuran kejantanan-ku adalah panjang 14 cm, lebarnya 4,5 cm sedangkan

Lisaa masih SMP dan ukuran lubang kewanitaan-nya terlalu kecil. Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Lisaa memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit.

Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Aku menekan lagi, dan terasa ujung kejantanan-ku membentur dasar padahal baru sedikit kejantanan-ku yang masuk. Lalu aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kewanitaan Lisaa terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.

Sebentar kemudian kerutan di dahi Lisaa menghilang, dan aku pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Lisaa mengernyit lagi, tapi lama-kelamaan mulutnya menceracau, ceritasex.site

“ Aow… Sssss… Aduhhh… Eughh… terus, enak Bang, Aghhh… Aghhhh Aghhhhh ” racaunya menikmati tusukan kejantanan-ku.

Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Lisaa, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Lisaa sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak kejantanan-ku menancap di kewanitaan-nya. Tanpa perlu diajarkan, Lisaa segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok payudara, clitoris-nya.

Kemudian pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak. Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Lisaa makin menggila dan dia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kejantanan-ku.

Setelah tubuh Lisaa melemas, aku mendorong dia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Lisaa tentu merasakan semburan air maniku pada liang senggama-nya. Kemudian Lisaa-pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang kedua.

Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme kami,

“ Bang, Lisaa lemes banget nih, tapi Lisaa puas banget sama Bang REZA, ” ucapnya penuh kepuasan.

Saat itu aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Cerita dewasa ini di upload oleh situs GAIRAHPRIA.COM

Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kejantanan-ku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Lisaa yang masih amat kencang. Aku segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan tubuh kami berdua dan kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya.

Sepanjang malam aku mencapai 3 kali lagi orgasme,dan Lisaa entah berapa kali. Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Lisaa kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah. Kemudian setelah Lisaa berangkat sekolah aku-pun kembali masuk ke kamar tidur tamu dan segera tidur pulas karena kelelahan.

Di tengah tidurku aku bermimpi seolah Lisaa pulang sekolah, masuk ke kamar dan membuka bajunya, lalu menarik lepas celanaku dan mengulum kejantanan-ku. Tapi segera saja aku sadar bahwa itu bukan mimpi. Saat itu aku memandangi rambutnya yang tergerai yang bergerak-gerak mengikuti kepalanya yang naik-turun. Aku melihat keluar kamar dan kelihatan DVD menyala, dengan film yang kemarin.

Ah! Merasakan caranya memberiku kenikmatan dari kulumanya, aku baru teringat Lisaa bisa seperti ini dari kaset porno yang ditotonnya kemarin. Singkat cerita waktu-pun sudah seminggu berlalu. bang Jali dan Teh Shela-pun sudah pulang kejakarta lagi. Sepulangnya bang Jali aku dan Lisaa bersikap biasa saja seolah tidak ada apa-apa dengan kami.

Karena bang Jali sudah pulang, aku-pun segera berkemas dan segera berpamitan untuk kembali kerumah kakak-ku. Sebelum aku keluar dari rumah bang Jali, aku diberikan uang saku dan oleh-oleh dari surabay oleh bang Jali. bang Jali dan Teh Shela mengucapkan banyak terima kasih padaku, sebenarnya aku merasa bersalah, tapi yasudahlah yang terjadi biarlah terjadi dan biarkan kisah ini menjadi pegalaman indah dan buruk untukku dan Lisaa. Selesai.

INILAH PENGALAMAN SEKSKU DENGAN ANAK KECIL YANG LUGU, SUNGGUH LUAR BIASA SEKALI MASIH KECIL TAPI NAFSUNYA SUDAH SEPERTI ORANG DEWASA !!