
Cerita Sex Diperkosa Pembantu & anak majikan -
Cerita Sex Diperkosa Pembantu & anak majikan –

Cerita Sex Diperkosa Pembantu & anak majikan – gairahpria.com Kisah ini terjadi ketika aku masih usia 15 tahun. Aku yang baru saja lulus SD bingung mau kemana, melanjutkan sekolah nggak mungkin sebab Bapakku sudah satu tahun yang lalu meninggal. Sedangkan Ibuku hanya penjual nasi bungkus di kampus dan kedua kakakku pergi entah bagaimana kabarnya.
Sebab sejak pamitan mau merantau ke Pulau Bali nggak pernah ada kabar bahkan sampai Bapak meninggalpun juga nggak tahu. Adik perempuanku yang masih kelas dua SD juga membutuhkan biaya.
Akhirnya aku hanya bisa main-main saja sebab meski aku anak laki-laki satu-satunya aku mau kerja masih belum kuat dan takut untuk pergi merantau tanpa ada yang mengajak.
Suatu ketika ada saudara Bapakku yang datang dengan seorang tamu laki-laki. Kata pamanku dia membutuhkan orang yang mau menjaga rumahnya dan merawat taman. Setelah aku berpikir panjang aku akhirnya mau dengan mempertimbangkan keadaan Ibuku.
Berangkatlah aku ke kota medan tepatnya di perumahan daerah kampus Unimed. Aku terkagum-kagum dengan rumah juragan baruku ini, disamping rumahnya besar halamannya juga luas. Juraganku sebut saja namanya Pak Trisno , Ia Jajaran direksi Bank ternama di kota medan tersebut,
Ia mempunyai dua Anak Perempuan yang satu baru saja berkeluarga dan yang bungsu kelas 3 SMA namanya Sintia , usianya kira-kira 17 tahun. Sedangkan istrinya membuka usaha sebuah toko busana yang juga terbilang sukses di kota tersebut, dan masih ada satu pembantu perempuan Pak Trisno namanya Bik Lastri usianya kira-kira 28 tahun.
Teman Sintia ini.. banyak sekali setiap malam minggu selalu datang kerumah kadang pulang sampai larut malam, hingga aku tak bisa tidur sebab harus nunggu teman Non Sintiaa pulang untuk mengunci gerbang, kadang juga bergadang sampai pukul 03.00.
Mungkin kacapekan atau memang ngantuk usai bergadang malam minggu, yang jelas pagi itu kamar Non Sintiaa masih terkunci dari dalam. Aku nggak peduli sebab bagiku bukan tugasku untuk membuka kamar Sintiaa , aku hanya ditugasi jaga rumah ketika Pak Trisno pun dan Istrinya Pergi kerja dan merawat tamannya saja.
Pagi itu Pak Trisno dan Istrinya pamitan mau keluar kota, katanya baru pulang minggu malam sehingga dirumah itu tinggal aku, Bik Niaa dan Non Sintiaa. Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 tapi Non Sintiaa ini masih belum bangun juga dan Bik Niaa sudah selesai memasak.
“Ikbal , aku mau belanja tolong pintu gerbang dikunci.”
“Iya Bik!” jawabku sambil menyiram tanaman didepan rumah. Setelah Bik Niaa pergi aku mengunci pintu gerbang.
Setelah selesai menyiram taman yang memang cukup luas aku bermaksud mematikan kran yang ada di belakang. Sesampai didepan kamar mandi aku mendengar ada suara air berkecipung kulihat kamar Nona Sintiaa sedikit terbuka berarti yang mandi Non Sintiaa.
yapss benar saja…Tiba-tiba timbul niat untuk mengintip. Aku mencoba mengintip dari lubang kunci, ternyata tubuh Non Sintiaa ini mulus dan susunya sangat kenyal, kuamati terus saat Non Sintiaa menyiramkan air ke tubuhnya, dengan perasaan berdegap aku masih belum beranjak dari tempatku semula.
Baru pertama ini aku melihat tubuh perempuan tanpa tertutup sehelai benang. Sambil terus mengintip, tanganku juga memegangi Kontolku yang memang sudah tegang, kulihat Non Sintiaa membasuh sabun keseluruh badannya aku nggak melewatkan begitu saja sambil tanganku terus memegangi kontol.
Aku cepat-cepat pergi, sebab Non Sintiaa sudah selesai mandinya namun karena gugup aku langsung masuk ke kamar WC yang memang berada berdampingan dengan kamar mandi, disitu aku sembunyi sambil terus memegangi penisku yang dari tadi masih tegang.
Cukup lama aku di dalam kamar WC sambil terus membayangkan yang baru saja kulihat, sambil terus merasakan nikmat aku tidak tahu kalau Bibik Niaa berada didepanku. Aku baru sadar saat Bik Niaa menegurku,
“Ayo.. ngapain kamu.”
Aku terkejut cepat-cepat kututup resleting celanaku, betapa malunya aku.
“Ng.. nggak Bik..” kataku sambil cepat-cepat keluat dari kamar WC. Sialan aku lupa ngunci pintunnya, gerutuku sambil cepat-cepat pergi.
Esoknya usai aku menyiram taman, aku bermaksud ke belakang untuk mematikan kran, tapi karena ada Bik Niaa disitu mencuci kuurungkan niat itu.
“Kenapa kok kembali?” tanya Bik Niaa ini.
“Ah.. enggak Bik..” jawabku sambil terus ngeloyor pergi.
“Lho kok nggak kenapa? Sini saja nemani Bibik mencuci, lagian kerjaanmu kan sudah selesai, bantu saya menyiramkan air ke baju yang akan dibilas,” pinta Bik Niaa.
Akhirnya akupun menuruti permintaan Bik Niaa ini. Entah sengaja memancing atau memang kebiasaan Bik Niaa ini setiap mencuci baju selalu menaikkan jaritnya diatas lutut, melihat pemandangan seperti itu, jantungku berdegap begitu cepat
“Begitu putihnya paha Bik Niaa ini” pikirku, lalu bayanganku mulai nakal dan berimajinasi untuk bisa mengelus-ngelus paha putih Bik Niaa.
“Heh! kenapa melihat begitu!” pertanyaan Bik Niaa membuyarkan lamunanku
“Eh.. ngg.. nggak Bik” jawabku dengan gugup.
“Sebentar Bik, aku mau buang air besar” kataku, lalu aku segera masuk kedalam WC, tapi kali ini aku tak lupa untuk mengunci pintunya.
Didalam WC aku hanya bisa membayangkan paha mulus Bik Niaa ini sambil memegangi kontolku yang memang sudah menegang cuma waktu itu aku nggak merasakan apa-apa, cuma penis ini tegang saja. Akhirnya aku keluar dan kulihat Bik Niaa masih asik dengan cucianya.
“Ngapain kamu tadi didalam ikbal??” tanya Bik Niaa ini.
“Ah.. nggak Bik cuma buang air besar saja kok,” jawabku sambil menyiramkan air pada cuciannya Bik Niaa.
“Ah yang bener? Aku tahu kok, aku tadi sempat menguntit kamu, aku penasaran jangan-jangan kamu melakukan seperti kemarin ee..nggak taunya benar,” kata Bik Niaa
“Hah..? jadi Bibik mengintip aku?” tanyaku sambil menunduk malu.
Tanpa banyak bicara aku langsung pergi.
“Lho.. kok pergi?, sini Jon belum selesai nyucinya, tenang saja Ikbal.. aku nggak akan cerita kepada siapa-siapa, kamu nggak usah malu sama Bibik ” panggil Bik Niaa.
Kuurungkan niatku untuk pergi.
“Ngomong-ngomong gimana rasanya saat kamu melakukan seperti tadi Ball?” tanya Bik Niaa.
“Ah nggak Bik,”jawabku sambil malu-malu.
“Nggak gimana?” tanya Bik Niaa seolah-olah mau menyelidiki aku.
“Nggak usah diteruskan Bik aku malu.”
“Malu sama siapa? Lha wong disini cuma kamu sama aku kok, Non Sintiaa..juga sekolah, Pak Trisno kerja?” kata Bik Niaa.
“Iya malu sama Bibik, sebab Bibik sudah tahu milikku,” jawabku.
“Oalaah gitu aja kok malu, sebelum tahu milikmu aku sudah pernah tahu sebelumnya milik mantan suamiku dulu, enak ya?”
“Apanya Bik?” tanyaku
“Iya rasanya to..?” gurau Bik Niaa ini tanpa memperdulikan aku yang bingung dan malu padanya.
“Sini kamu..” kata Bik Niaa sambil menyuruhku untuk mendekat, tiba-tiba tangan tangan Bik Niaa memegang Kontolku.
“Jangan Bik..!!” sergahku sambil berusaha meronta, namun karena pegangannya kuat rasanya sakit kalau terus kupaksakan untuk meronta.
Akhirnya aku hanya diam saja ketika Bik Niaa memegangi penisku yang masih didalam celana pendekku. Pelan tapi pasti aku mulai menikmati pegangan tangan Bik Niaa pada penisku. Aku hanya bisa diam sambil terus melek merem merasakan nikmatnya pegangan tangan Bik Niaa
Lalu Bik Niaa mulai melepas kancing celanaku dan melorotkanya kebawah. Penisku sudah mulai tegang dan tanpa rasa jijik BikNiaa Jongkok dihadapanku dan menjilati penisku.
“Ahhhh Ahhh Aghhh.. Uhhhh .. Bik.. geli,” kataku sambil memegangi rambut Bik Niaa.
Bik Niaaa nggak peduli dia terus saja mengulum penisku, Bik Niaa berdiri lalu membuka kancing bajunya sendiri tapi tidak semuanya, kulihat pemandangan yang menyembul didepanku yang masih terbungkus kain kutang dengan ragu-ragu kupegangi.
Tanpa merasa malu, Bik Niaa membuka tali kutangnya dan membiarkan aku terus memegangi susu Bik Niaa, dia mendesah sambil tangannya terus memegangi penisku. Tanpa malu-malu kuemut pentil Bik Niaa.
“Ahhhh Nak sayang Ahhhhh.. Ikbal!!.. terus Nak!! Aghhh..”
Aku masih terus melakukan perintah Bik Niaa , setelah itu Bik Niaa kembali memasukkan penisku kedalam mulutnya. aku hanya bisa mendesah sambil memegangi rambut Bik Niaa .
“Bik aku seperti mau pipis,” lalu Bik Niaa segera melepaskan kulumannya dan menyingkapkan jaritnya yang basah, kulihat Bik Niaa nggak memakai celana dalam.
“Sini Ikbal..,” Bik Niaa mengambil posis duduk, lalu aku mendekat.
“Sini.. masukkan penismu kesini.” sambil tangannya menunjuk bagian selakangannya.
Dibimbingnya penisku untuk masuk ke dalam vagina Bik Niaa .
“Terus Ikbal tarik, dan masukkan lagi ya..”
“Iya Bik” kuturuti permintaan Bik Niaa, lalu aku merasakan seperti pipis, tapi rasanya nikmat sekali.
Setelah itu aku menyandarkan tubuhku pada tembok.
“Nak Bal?.. gimana, tahu kan rasanya sekarang?” tanya Bik Niaa sambil membetulkan tali kancingnya.
“Iya Bik..”jawabku.
Esoknya setiap isi rumah menjalankan aktivitasnya, aku selalu melakukan adegan ini dengan Bik Niaa. Saat itu hari Sabtu, kami nggak nyangka kalau Non Sintiaa pulang pagi. Saat kami tengah asyik melakukan kuda-kudaan dengan Bik Niaa , Non Sintiaa memergoki kami.
” Hah? Apa yang kalian lakukan! Kurang ajar! Awas nanti tak laporkan pada papa dan mama, kalian!”
Melihat Non Sintiaa kami gugup bingung, “Jangan Non.. ampuni kami Non,” rengek Bik Niaa
“Jangan laporkan kami pada tuan, Non.”
Akupun juga takut kalau sampai dipecat, akhirnya kami menangis di depan Non Sintia, mungkin Non Sintiaa tiba juga melihat rengekan kami berdua.
“Iya sudah jangan diulangi lagi Bik!!” bentak Non Sintiaa.
“Iy.. iya Non,” jawab kami berdua.
Esoknya seperti biasa Non Kristin selalu bangun siang kalau hari minggu, saat itu Bik Niaa juga sedang belanja sedang Pak Trisno dan Istrinya ke Gereja, saat aku meyirami taman, dari belakang kudengar Non Sintiaa memanggilku,
“Ikbal!! Cepat sini!!” teriaknya.
“Iya Non,” akupun bergegas kebelakang tapi aku tidak menemukan Non Sintiaa.
“Non.. Non Sintiaa,” panggilku sambil mencari Non Sintiaa.
“Tolong ambilkan handuk dikamarku! Aku tadi lupa nggak membawa,” teriak Non Sintiaa ini yang ternyata berada di dalam kamar mandi.
“Iya Non.”
Akupun pergi mengambilkan handuk dikamarnya, setelah kuambilkan handuknya “Ini Non handuknya,” kataku sambil menunggu diluar. gairahpria.com
“Mana cepat..”
“Iya Non, tapi..”
“Tapi apa!! Pintunya dikunci..”
Aku bingung gimana cara memberikan handuk ini pada Non Sintiaa ini yang ada didalam? Belum sempat aku berpikir, tiba-tiba kamar mandi terbuka. Aku terkejut hampir tidak percaya Non Sintiaa telanjang bulat didepanku.
“Mana handuknya,” pinta Non Sintiaa.
“I.. ini Non,” kuberikan handuk itu pada Non Sintiaa.
“Kamu sudah mandi?” tanya Non Sintiaa sambil mengambil handuk yang kuberikan.
“Be..belum Non.”
“Kalau belum, ya.. sini sekalian mandi bareng sama aku,” kata Non Sintiaa.
Belum sempat aku terkejut akan ucapan Non Sintiaa , tiba-tiba aku sudah berada dalam satu kamar mandi dengan Non Sintiaa, aku hanya bengong ketika Non Sintiaa melucuti kancing bajuku dan membuka celanaku, aku baru sadar ketika Non Sintiaa memegang milikku yang berharga.
“Non..,” sergahku.
“Sudah ikuti saja perintahku, kalau tidak mau kulaporkan perbuatanmu dengan Bik Niaa?? pada papa,” ancamnya.
Aku nggak bisa berbuat banyak, sebagai lelaki normal tentu perbuatan Non Sintiaa mengundang birahiku, sambil tangan Non Sintiaa bergerilya di bawah perut, bibirnya mencium bibirku, akupun membalasnya dengan ciuman yang lembut. Lalu kuciumi buah dada Non Sintiaa yang singsat dan padat. Non Sintiaa mendesah, “Augh..”
Kuciumi, lalu aku tertuju pada selakangan Non Sintiaa , kulihat bukit kecil diantara paha Non Sintiaa yang ditumbuhi bulu-bulu halus, belum begitu lebat aku coba untuk memegangnya. Non Sintiaa diam saja, lalu aku arahkan bibirku diantara selakangan Non Sintiaa .
“Sebentar Ball..,” kata Non Sintiaa , lalu Non Sintiaa mengambil posisi duduk dilantai kamar mandi yang memang cukup luas dengan kaki dilebarkan, ternyata Non Sintiaa memberi kelaluasaan padaku untuk terus menciumi vaginanya.
Melihat kesempatan itu tak kusia-siakan, aku langsung melumat vaginanya kumainkan lidahku didalm lubang memeknya.
“Augh.. Ball.. Ball,” erangan Non Sintiaa , aku merasakan ada cairan yang mengalir dari dalam vagina Non Sintiaa . Melihat erangan Non Sintiaa kulepaskan ciuman bibirku pada vagina Non Sintiaa , seperti yang diajarkan Bik Niaa kumasukkan jemari tanganku pada vagina Non Sintiaa . NonSintiaa semakin mendesah, “Auhhh Aghhhh Aghhhhh Yess Ahhhh !! ikbal!! .. Terus Bal Ahhh..,” desah Non Sintiaa . Lalu kuarahkan Kontolku pada vagina Non Sintiaa .
Bless.. Bless.. Bless Dorr!! Batang kontolku pun dengan mudah masuk kedalam vagina Non Sintiaa , ternyata Non Sintiaa sudah nggak perawan, kata Bik Niaa seorang dikatakan perawan kalau pertama kali melakukan hubungan intim dengan lelaki dari vaginanya mengeluarkan darah, sedang saat kumasukkan Kontolku ke dalam vagina Non Sintiaa tidak kutemukan darah.
Kutarik, kumasukkan lagi Kontolku seperti yang pernah kulakukan pada Bik Niaaa sebelumnya. “Non.. aku.. mau keluar Non.”
“Keluarkan saja didalam IKBAL!!..”
“Aggh.. Non.”
“Bal.. terus Bal..”
Saat aku sudah mulai mau keluar, kubenamkan seluruh batang penisku kedalam vagina Non Sintiaa , lalu gerkkanku semakin cepat dan cepat.
“Ohhh yess ahhh.. terus.. Bal!!..”
Kulihat Non Sintiaa menikmati gerakanku sambil memegangi rambutku, tiba-tiba kurasakan ada cairan hangat menyemprot ke Kontolku saat itu juga aku juga merasakan ada yang keluar dari Kontolku nikmat rasanya. Kami berdua masih terus berangkulan keringat tubuh kami bersatu, lalu Non Sintiaa menciumku.
“Terima kasih ikbal ahh!! kamu hebat,” bisik Non Sintiaa .
“Tapi aku takut Non,” ucapku kepadannya.
“Apa yang kamu takutkan, aku puas, kamu jangan takut, aku nggak akan bilang sama papa” kata Non Sintiaa . Lalu kami mandi bersama-sama dengan tawa dan gurauan kepuasan.
Sejak saat itu setiap hari aku harus melayani dua wanita, kalau di rumah hanya ada aku dan Bik Niaa , maka aku melakukannya dengan Bik Niaa. Sedang setiap Minggu aku harus melayani Nona Sintiaa ini, bahkan kalau malam hari semua sudah tidur, tak jarang Non Sintiaa mencariku di luar rumah tempat aku jaga dan di situ kami melakukannya mengerikan sekali bukan?? Ahh gila !! .
INILAH CERITA PENGALAMAN SEKSKU DENGAN SEORANG PEMBANTU DAN SEORANG ANAK MAJIKAN YANG SANGAT LUAR BIASA SEKALI !!
SUNGGUH NIKMAT SEKALI RASANYA KETIKA AKU MERASAKAN 2 LUBANG MEMEK GRATIS SECARA BERGILIRAN ~ ~
NONA SINTIA ANAK MAJIKAN ITU PUN KINI SUDAH TIDAK PERAWAN LAGI, KARNA DIA MENGIGINKAN KONTOLKU YANG BESAR INI MASUK KE SANGKAR WANITA ~
|GAIRAHPRIA.COM (MATAUANGSLOT) (GAIRAHPRIA.COM