Cerita Sex Cemburu Terhadap Bibinya Sendiri -

Cerita Sex Cemburu Terhadap Bibinya Sendiri -Gairahpria.com . Kulihat Bibi Hani tidur tidak berselimut, karena biarpun kamar Bibi Hani memakai AC, tapi kelihatan AC-nya diatur agar tidak terlalu dingin. Posisi tidur Bibi Hani telentang dan Bibi Hani hanya memakai baju daster merah muda yang tipis. Dasternya sudah terangkat sampai di atas perut, sehingga terlihat CD mini yang dikenakannya berwarna putih tipis, sehingga terlihat belahan kemaluan Bibi Hani yang ditutupi oleh rambut hitam halus kecoklat-coklatan.
Buah dada Bibi Hani yang tidak terlalu besar tapi padat itu terlihat samar-samar di balik dasternya yang tipis, naik turun dengan teratur. Walaupun dalam posisi telentang, tapi buah dada Bibi Hani terlihat mencuat ke atas dengan putingnya yang coklat muda kecil.
Melihat pemandangan yang menggairahkan itu aku benar-benar terangsang hebat. Dengan cepat kemaluanku langsung bereaksi menjadi keras dan berdiri dengan gagahnya, siap tempur.
Perlahan-lahan kuberjongkok di samping tempat tidur dan tanganku secara hati-hati kuletakkan dengan lembut pada belahan kemaluan Bibi Hani yang mungil itu yang masih ditutupi dengan CD. Perlahan-lahan tanganku mulai mengelus-elus kemaluan Bibi Hani dan juga bagian paha atasnya yang benar-benar licin putih mulus dan sangat merangsang. aku benar-benar sudah gelap sekali di posisi seperti ini bahkan batang kontolku sudah tidak sabar untuk memasuki dan mengesek-gesek lubang Memek Bibi Hani ini Uhhh ~
Terlihat Bibi Hani agak bergeliat dan mulutnya agak tersenyum, mungkin Bibi Hani sedang mimpi, sedang becinta dengan paman. Aku melakukan kegiatanku dengan hati-hati takut Bibi Hani terbangun. Perlahan-lahan kulihat bagian CD Bibi Hani yang menutupi kemaluannya mulai terlihat basah, rupanya Bibi Hani sudah mulai terangsang juga.
Dari mulutnya terdengar suara mendesis perlahan dan badannya menggeliat-geliat perlahan-lahan. Aku makin tersangsang melihat pemandangan itu. Cepat-cepat kubuka semua baju dan CD-ku, sehingga sekarang aku bertelanjang bulat. Penisku yang 19 cm itu telah berdiri kencang menganguk-angguk mencari mangsa.
Dan aku membelai-belai buah Dadanya, dia masih tetap tertidur saja. Aku tahu bahwa puting dan klitoris bibiku tempat paling suka dicumbui, aku tahu hal tersebut dari film-film bibiku.
Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di daerah sensitif nya yaitu lubang memek yang akan ku nikmati . Kemudian perlahan-lahan aku menggunting CD mini Bibi Hani dengan gunting yang terdapat di sisi tempat tidur Bibi Hani. Sekarang kemaluan Bibi Hani terpampang dengan jelas tanpa ada penutup lagi.
Perlahan-lahan kedua kaki Bibi Hani kutarik melebar, sehingga kedua pahanya terpentang. Dengan hati-hati aku naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas Bibi Hani. Gairahpria.com
Kedua lututku melebar di samping pinggul Bibi Hani dan kuatur sedemikian rupa supaya tidak menyentuh pinggul Bibi Hani. Tangan kananku menekan pada kasur tempat tidur, tepat di samping tangan Bibi Hani, sehingga sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas Bibi Hani.
Tangan kiriku memegang Batang Kontolku. Perlahan-lahan kepala Kontolku Kuletakkan pada belahan bibir kemaluan Bibi Hani yang telah basah itu. Kepala Kontolku yang besar itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada bibir kemaluan Bibi Hani. Terdengar suara erangan perlahan dari mulut Bibi Hani dan badannya agak mengeliat, tapi matanya tetap tertutup.
Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah bibir kemaluan Bibi Hani.Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan Bibi Hani. Dari mulut Bibi Hani tetap terdengar suara mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah.
Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum Bibi Hani sadar, aku sudah harus menaklukan kemaluan Bibi Hani dengan menempatkan posisi penisku di dalam lubang vagina Bibi Hani. Sebab itu segera kupastikan letak penisku agar tegak lurus pada kemaluan Bibi Hani.
Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing Kontolku, kutekan perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala Kontolki mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan Bibi Hani.Kelihatan sejenak kedua paha Bibi Hani bergerak melebar, seakan-akan menampung desakan penisku ke dalam lubang kemaluanku.
Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak. Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang penisku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut Bibi Hani agar jangan berteriak.
Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi penisku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan Bibi Hani dengan cepat.
Badan Bibi Hani tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh bekapan tangan kiriku.
”Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas. Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat, kelihatan Bibi Hani sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat Tancapan Batang Kontolku yang imut ini dan yang Besar Menerobos masuk ke dalam kemaluannya dengan tiba-tiba.
Meskipun Bibi Hani merontak-rontak, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat. Karena gerakan-gerakan Bibi Hani dengan kedua kaki Bibi Hani yang meronta-ronta itu, penisku yang telah terbenam di dalam vagina Bibi Hani terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina Bibi Hani.
Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan. Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan. Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan Bibi Hani, kepalaku kuletakkan di samping kepala Bibi Hani sambil berbisik kekuping Bibi Hani. ”Bii.., bii.., ini aku Eric. Tenang bii.., sshheett.., shhett..!” bisikku.
Bibi Hani masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya yang mungil itu teperangkap di bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut Bibi Hani, aku menjilat-jilat kuping Bibi Hani dan pinggulku secara perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur.
Perlahan-lahan badan Bibi Hani yang tadinya tegang mulai melemah.Kubisikan lagi ke kuping Bibi Hani, “Bii.., tanganku akan kulepaskan dari mulut Bibi Hani, asal Bibi Hani janji jangan berteriak yaa..?” Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut Bibi Hani.
Kemudian Bibi Hani berkata, “Hendrik.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa Bibi Hani..!”Aku diam saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai memijit-mijit buah dada Bibi Hani, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras.
Rupanya meskipun wajah Bibi Hani masih menunjukkan perasaan marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu. Melihat keadaan Bibi Hani ini, tempo permainanku kutingkatkan lagi.Akhirnya dari mulut Bibi Hani terdengar suara, “Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., hendrik.., Hendrik.!”
Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan push-up.Dalam posisi ini, penisku menghujam kemaluan Bibi Hani dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung ke dalam lubang kemaluan Bibi Hani.
Posisi batang kemaluanku persis berada di depan kepala Bibi Hani. Rupanya Bibi Hani maklum akan keinginanku itu, karena terasa batang kemaluanku dipegang oleh tangan Bibi Hani dan ditarik ke bawah. Kini terasa kepala penis menerobos masuk di antara daging empuk yang hangat.
Ketika ujung lidah Bibi Hani mulai bermain-main di seputar kepala penisku, suatu perasaan nikmat tiba-tiba menjalar dari bawah terus naik ke seluru badanku, sehingga dengan tidak terasa keluar erangan kenikmatan dari mulutku.Dengan posisi 69 ini kami terus bercumbu, saling hisap-mengisap, jilat-menjilat seakan-akan berlomba-lomba ingin memberikan kepuasan pada satu sama lain.
Beberapa saat kemudian aku menghentikan kegiatanku dan berbaring telentang di samping Bibi Hani. Kemudian sambil telentang aku menarik Bibi Hani ke atasku, sehingga sekarang Bibi Hani tidur tertelungkup di atasku. Badan Bibi Hani dengan pelan kudorong agak ke bawah dan kedua paha Bibi Hani kupentangkan.
Kedua lututku dan pantatku agak kunaikkan ke atas, sehingga dengan terasa penisku yang panjang dan masih sangat tegang itu langsung terjepit di antara kedua bibir kemaluan Bibi Hani.Dengan suatu tekanan oleh tanganku pada pantat Bibi Hani dan sentakan ke atas pantatku, maka penisku langsung menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan Bibi Hani. Amblas semua batangku.
“Aahh..!” terdengar keluhan panjang kenikmatan keluar dari mulut Bibi Hani.Aku segera menggoyang pinggulku dengan cepat karena kelihatan bahwa Bibi Hani sudah mau klimaks. Bibi Hani tambah semangat juga ikut mengimbangi dengan menggoyang pantatnya dan menggeliat-geliat di atasku.
Kulihat wajahnya yang cantik, matanya setengah terpejam dan rambutnya yang panjang tergerai, sedang kedua buah dadanya yang kecil padat itu bergoyang-goyang di atasku.Ketika kulihat pada cermin besar di lemari, kelihatan pinggul Bibi Hani yang sedang berayun-ayun di atasku.
Batang penisku yang besar sebentar terlihat sebentar hilang ketika Bibi Hani bergerak naik turun di atasku. Hal ini membuatku jadi makin terangsang. Tiba-tiba sesuatu mendesak dari dalam penisku mencari jalan keluar, hal ini menimbulkan suatu perasaan nikmat pada seluruh badanku.
Kemudian air maniku tanpa dapat ditahan menyemprot dengan keras ke dalam lubang vagina Bibi Hani, yang pada saat bersamaan pula terasa berdenyut-denyut dengan kencangnya disertai badannya yang berada di atasku bergetar dengan hebat dan terlonjak-lonjak. Kedua tangannya mendekap badanku dengan keras. Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
Pada saat bersamaan kami berdua mengalami orgasme dengan dasyat. Akhirnya Bibi Hani tertelungkup di atas badanku dengan lemas sambil dari mulut Bibi Hani terlihat senyuman puas. ”Riic.., terima kasih Hendrik. Kau telah memberikan Bibi Hani kepuasan sejati..!” Setelah beristirahat, kemudian kami bersama-sama ke kamar mandi dan saling membersihkan diri satu sama lain.
Sementara mandi, kami berpelukan dan berciuman disertai kedua tangan kami yang saling mengelus-elus dan memijit-mijit satu sama lain, sehingga dengan cepat nafsu kami terbangkit lagi. Dengan setengah membopong badan Bibi Hani yang mungil itu dan kedua tangan Bibi Hani menggelantung pada leherku, kedua kaki Bibi Hani kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku dan dengan menempatkan satu tangan pada pantat Bibi Hani dan menekan,
Penisku yang sudah tegang lagi menerobos ke dalam lubang kemaluan Bibi Hani. “Aaughh.. oohh.. oohh..!” terdengar rintihan Bibi Hani sementara aku menggerakan-gerakan pantatku maju-mundur sambil menekan ke atas.
Dalam posisi ini, dimana berat badan Bibi Hani sepenuhnya tertumpu pada kemaluannya yang sedang terganjel oleh Kontolku, maka dengan cepat Bibi Hani mencapai klimaks. ”Aaduhh.. Hendrik .. Biibii.. maa.. maa.. uu.. keluuar.. Herik..!” dengan keluhan panjang disertai badannya yang mengejang, Bibi Hani mencapai orgasme, dan selang sejenak terkulai lemas dalam gendonganku.
Dengan Kontolku masih berada di dalam lubang kemaluan Bibi Hani, aku terus membopongnya. Aku membawa Bibi Hani ke tempat tidur. Dalam keadaan tubuh yang masih basah kugenjot Bibi Hani yang telah lemas dengan sangat bernafsu, sampai aku orgasme sambil menekan kuat-kuat Pantatku.
Kupeluk badan Bibi Hani erat-erat sambil merasakan airmaniku menyemprot-nyemprot, tumpah dengan deras ke dalam lubang Kemaluan Bibi Hani, mengisi segenap relung-relung di dalamnya, Pembaca Setia Gairahpria.com
Sekian dulu cerita saya semoga anda bisa merasa terobati bagi anda yang gemar membaca cerita dewasa ini, selebihnya saya mohon maaf apabila anda kesamaan kisah atau nama dari cerita ini selebihnya saya mohon undur diri dari perjumpaan kita ini dan kita akan berjumpa lagi yang tentunya dengan cerita-cerita dewasa yang lebih panas pastinya!! sekian dan terima kasih guys.
INILAH PENGALAMAN SEKSKU YANG DIMANA BIBI KU SENDIRI, YANG BERNAMA BIBI HANI SEDANG TERTIDUR PULAS DAN SANGAT NYENYAK, KINI AKU MENCOBA AKSIKU !
KETIKA BIBI HANI INI SEDANG TERTIDUR, AKU TIDAK SENGAJA MELIHAT BENTUK BADANNYA YANG SEKSI DAN SANGAT BOHAY SEKALI, MEMBUAT KONTOLKU MEMBESAR !!
DAN KINI AKU PELAN-PELAN UNTUK BERBARING DI SAMPINGNYA, AKU MENGESERKAN KAKI NYA PELAN-PELAN AGAR SEMAKIN MENDEKAT DENGANKU.
TANPA KUSADARI AKU SUDAH BENAR-BENAR GELAP DI POSISI ITU, NAFSUKU DAN BATANG KONTOLKU YANG SUDAH BESAR DAN KERAS INI, TIDAK SABAR UNTUK NGENTOT!
AKU SANGAT BAHAGIA SEKALI, KARNA AKSIKU TIDAK GAGAL. PLUS…PLUS KINI BATANG KONTOLKU SUDAH MENANCAP TEPAT DI MEMEKNYA BIBI HANI YANG BASAH ITU UH !
SUNGGUH LUARBIASA SEKALI RASANYA KETIKA KONTOLKU SUDAH BERADA DI PUNCAP, RASANYA HANGAT SEKALI DIDALAM APALAGI SUARA DESAHAN BIBI HANI INI UHH !!
(GAIRAHPRIA.COM (MATAUANGSLOT) (GAIRAHPRIA.COM