
Cerita Anak Smp Yang Sangat Nakal !!

Cerita Anak Smp Yang Sangat Nakal !! Hai, perkenalkan namaku ZAHRA. Usiaku sekarang 18 tahun. Teman-temanku sering memuji wajahku yang bulat dan manis dengan rambutku yang hitam sebahu yang menurut mereka sangat serasi dengan bentuk wajahku. Tubuhku yang mungil dengan tinggi 152 cm, memberi kesan imut yang sering menjadi daya tarik tersendiri bagi teman-temanku.
Sehari-harinya saya bekerja sebagai guru les privat yang mengajar anak-anak sekolah yang pada umumnya adalah anak-anak SMP atau SD.
Aku melakukan ini untuk membiayai uang kuliah dan segala keperluanku. Maklumlah, sebagai pendatang baru di kota besar seperti Batam, saya harus bisa membiayai segala keperluanku sendiri.
Apalagi keluargaku yang berasal dari daerah juga bukan tergolong keluarga yang cukup mampu untuk membiayaiku, maka aku memutuskan untuk mandiri sendiri di perantauanku sendiri.
Tanpa berpikir panjang lagi, segera kuterima tawaran keluarga itu, dan kami setuju bahwa aku akan mulai mengajar anak-anak mereka besok sore harinya sepulang saya kuliah.
Esok harinya, aku pun datang untuk mulai mengajar murid baruku itu. Sesampainya di rumah itu, saya terpana melihat arsitektur rumah itu seperti sebuah istana yang dilengkapi taman hijau dan dikelilingi pagar terali yang tinggi. Dan Aku Sangat Menyyukai Sekali Rumah Seperti itu.
Bagaimana Tidak? Dibandingkan dengan rumahku di daerah yang hanya ¼ luas rumah itu, apalagi tempat kosku yang kecil dan sangat sumpek, Tentu Saja memiliki rumah seperti Mereka Sudah Menjadi Impianku Sejak kecil. aku benar-benar Sangat iri Melihat Rumah Mereka Yang Sangat Bagus Sekali.
Siapa? terdengar suara wanita di Interkom yang terletak di samping bel pintu itu.
Saya ZAHRA, guru les privat anak Anda yang baru! jawabku!!
Oh, ZAHRA! Ayo, silakan masuk ke sini!!
Tiba-tiba, Gerbang Rumah itu terbuka. Aku pun segera masuk ke dalam. Pintu garasi itu terbuka dan keluarlah seorang wanita paruh baya, usianya sekitar 40-an tahun. Dari kemunculan Necis Seperti Seorang Pengusaha Wanita, sudah jelas bahwa ia adalah Sang pemilik rumah ini. Dan Wanita itu Langsung Segera Menyambut Kedatanganku Dengan Senang Hati. Dan Begitu Juga Sebaliknya Saya Juga Merasa Sangat Senang Hati Disini.
Halo, ZAHRA! Bagaimana kabarnya?
Baik-baik saja bu. Anda Bu Zahra? Ibu Tomas? Tanyaku Dengan Sopan Disini.
Ya betul! Ayo masuk, kita bicara di dalam! dia mempersilahkanku masuk.
Sambil Menuju Ke Ruang Tamu, Kami Berbincang-Bincang Sejenak. Dari situ saya tahu bahwa IBU Dari ZAHRA Adalah pemilik Bridal Studio Ternama di Makassar Sekaligus Seorang Desainer Gaun Pengantin yang sering pergi ke luar negeri untuk melihat pameran-pameran di luar negeri. Bahkan, di rumahnya banyak piala Terpajang yang diberikan kepada desainer di pameran luar Negeri Tersebut, itu benar-benar Sangat Terhomat bagi saya sendiri disini.
Aku Pun Dipersilahkan Untuk Menunggu di ruang tamu sementara. IBU Dari ZAHRA membawakan Minuman dingin untukku. Aku hanya Terpaku Melihat Hiasan-Hiasan Indah di rumah itu. Rasa-rasanya, harga salah satu hiasan patung ataupun lukisan itu cukup untuk membiayai uang kuliahku untuk satu semester. Disini Seakan-Seakan Pikiranku Melayang Ketika Melihat Rumah Tersebut Sangat Keren sekali!! Dan ini Menurutku Benar-Benar sangat gila Sekali Tentunnya.
Hallo Nak , Kok Kamu Malah Melamun? Aku Dikagetkan Oleh Suara Bu ZAHRA yang Segera Menyajikan Segelas Minuman Sirup Dingin Untukku. Disini Aku Sangat Berterimakasih Sekali kepada Bu ZAHRA, Karna Dia Benar-Benar Sangat Baik Sekali Kepadaku, Dia Sangat Peduli Sekali Ternyata Melihat Orang Yang Akan Datang Kerumahnya.
Bu ZAHRA Segera Duduk di Sofa Ruang Tamu Didepanku.
Nah, ZAHRA. Kamu akan mengajari Criss Mulai Hari ini. ibu harap kamu bisa memperbaiki nilai-nilainya di sekolah Agar Lebih baik lagi ya.
Baik bu. Saya Akan Usahakan Sebaik Mungkin Untuk Mendidik dia agar lebih baik lagi kedepannya.
Saya Senang Melihat semangatmu. Tapi apakah Nantinya kamu tahan menghadapi anak-anak nakal seperti Umumnnya??
Memangnya ada apa ya bu kok ibu berbicara seperti itu kepada saya, bu? tanyaku penasaran
Criss Sekarang duduk di kelas 1 SMP, usianya tahun ini 13 tahun. Kamu tahu, itu masa yang rawan bagi anak remaja kan? . Nilai Criss terus Menurun, ia lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain dengan teman-temannya di luar atau menonton di dalam ruangan. Bu ZAHRA tampak menghela nafas ketika ucapan itu muncul di telinganya.
Tenang saja bu. Saya akan berusaha untuk membuatnya belajar dengan baik. Saya yakin, nilai Criss pasti akan lebih baik lagi untuk kedepannya saya tidak berjanji tapi saya akan berusaha meningkatkan semuanya.
Bagus. Kinerjamu akan dinilai lewat nilai-nilai ujian semester mereka bulan Juni ini. Berarti, 5 bulan dari sekarang ya?, Benar sekali . Tunggu sebentar ya, ZAHRA Ibu akan memanggil Criss dulu sebentar ya tidak lama kok.
Aku mengangguk setuju. Bu ZAHRA lalu beranjak pergi ke lantai atas. Tak lama kemudian, Bu ZAHRA Turun Beserta Seorang anak laki-laki. Wajah anak itu cukup tampan sekali, menurutku. karna di usianya yang cukup masih muda sekali, itu benar-benar keliatan sekali tampannya. Tubuhnya juga tampak besar untuk anak Seusianya, bahkan lebih tinggi dariku. Tapi mukanya tampak Tajam Saat melihatku yang duduk dihadapannya. Aku disini Terus Terus Melihat Sang Anak Tersebut yang bernama Criss itu.
Ayo beri salam ke Kak ZAHRA ! Mulai hari ini dia yang akan menjadi guru privatmu ya nak, jadi kamu jangan lasak -lasak dan jangan bandel ya nak.
Kris. Anak itu tampak cuek dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman denganku.
ZAHRA , salam kenal! Aku berusaha tersenyum sambil membalas uluran tangan yang hangat,
Baiklah, ayo antar kak ZAHRA ke kamarmu dan mulai belajar! perintah bu ZAHRA, yang hanya dijawab oleh gerutuan dari Criss . Aku tersenyum dan mengikuti Criss ke dalam ruangan.
Sejak hari itu, aku mulai mengajar anak yang bernama Criss sebagai guru privatnya. Hari demi hari berlalu. Tak terasa, sudah 3 bulan berlalu sejak hari itu. Tiap hari Senin hingga Jumat sore, aku terus mengajari Criss sebagai guru privatnya secara rutin dan Rutin, lama-lama aku pun semakin mengenal Criss ini . Criss Sering Bergaul dengan teman-temannya, namun sayangnya Criss sangat salah untuk memilih pergaulan.
Ia bergaul dengan anak-anak nakal di sekolahnya. Aku pernah melihat teman-temannya yang nakal itu dengan mataku sendiri , mereka selalu saja mengajak Si Criss Untuk Membolos saat aku mengajar pada waktu itu , yang seringkali diikuti olehnya, belum lagi sikap mereka yang menurutku sangat tidak sopan maupun cara mereka bergaul yang lebih condong ke arah pergaulan
Aku selalu bersabar mengajari Criss , tapi anak itu benar-benar sangat sekali bandel. Setiap kali aku mengajarinya, ia hanya mengacuhkanku ataupun bengong melamun dan saya juga bingung pastinya. Semua tugas yang kuminta untuk dikerjakan tidak pernah disentuhnya sama sekali. Parahnya lagi, tidak jarang kulihat kepingan DVD porno yang disembunyikannya di bawah kasurnya.aku disini benar – benar sangat bingung melihat anak yang bernama Criss Tersebut,
Aku memang masih single, tapi pacaran dengan anak dibawah umur? Tak pernah sama sekali terlintas di benakku untuk melakukan hal konyol seeperti itu, apalagi Criss adalah muridku.
Sering aku nyaris kehilangan kesabaran karena ulah si Criss ini , namun aku selalu teringat akan janjiku pada bu ZAHRA Untuk Memperbaiki Nilai Criss dan mengingat biaya yang dikeluarkan bu ZAHRA untuk membayarku, sudah cukup untuk membuatku selalu tegar menghadapi kebandelan Criss ini sangat lelah tentunnya . Namun seberapapun aku berusaha menahan kesabaranku, rupanya kesabaran bu ZAHRA mulai habis. Zahra , saya pikir kamu sudah tahu kalau nilai Criss selama ini sama sekali tidak membaik. Ujarnya agak keras dan keras, Maaf bu. Saya sudah sangat berusaha disini, tapi Criss
Tapi
Begini saja ya. Saya akan tetap berpegang pada janji saya untuk menilaimu lewat hasil Criss pada semester ini. Kalau nilainya masih saja juga belum membaik, saya terpaksa mencari pembimbing yang lebih mampu, dan lebih baik dari saya, karna saya juga tidak bisa sepenuhnnya untuk berjanji mengasih hasil yang baik untuk Bimbing Criss, Rasa putus asa berpura-puraku saat aku membayangkan bagaimana membiayai kuliahku apabila bu ZAHRA akan Meerhentikanku. dan aku merasakan Ketakutan disini Tentunnya,
Apa yang lucu?! ketusku dengan muka masam.
Mau dipecat ya, Kak? Kasihaan deeeh! ejeknya sambil tertawa.
Mendengar nada Dari Criss sudah lebih dari cukup untuk membuat amarahku yang sudah lama terpendam, meledak seketika. Kamu maunya apa sih?! Kakak sudah memberikan penjelasan dan latihan-latihan, tapi sama sekali tak digubris!! Betapa nilaimu bisa bagus kalau kamu tidak pernah belajar!! dan di ajari, Setiap hari yang kamu tahu hanya main game atau bengong saja!! bentakku pada Si Criss, Aku disini benar-benar merasa marah dan dipermainkan oleh anak itu. Tapi Criss hanya tersenyum mendengar bentakanku itu.dia Tampak Santai saja disitu dan tersenyum, Oke deh, kalau Kakak maunya begitu. Criss akan meminta Mami untuk mencari guru baru. Kakak cari saja murid yang mau menurut!! Ujarnya dengan sombong sekali.
Seketika itu juga aku ambruk ke lantai, air mataku menetes karena putus asa. Aku sudah harus membayar biaya kuliahku bulan depan yang rencananya akan kubayar dengan gajiku bulan ini. aku disini sangat khawatir dan sangat lelah memikiran itu semuannya, Apabila aku diberhentikan sekarang, bagaimana caraku untuk membayar uang itu? dan darimana akan ku cari uang tersebut?Tidak mungkin meminta kiriman uang dari keluargaku itu sangat Konyol mengusulkan, aku tidak memiliki kerabat di Makassar dan lagipula mana mungkin teman-temanku mau meminjamkan uang untuk mahasiswi miskin sepertiku ini? hahaha, Pikiran bahwa aku harus berhenti kuliah membuat galau dan putus asa. Aku pun menangis terisak di hadapan anak Tersebut yang bernama Criss ini, Kata dari Sang anak, Waah, malah nangis Dasar cengeng! ejek Criss saat melihatku menangis, namun itu tidak berhenti isak tangisku. aku berusaha Tegar Disini,
Oke oke. Aku mau belajar, tapi kakak harus menuruti permintaanku, Oke?! Criss Mulai membujukku disini dan aku pun mulai merasa sedikit tenang. apa yang kamu mau?! jawabku sambil terisak disini. Pertama, kakak berdiri dulu ya? Criss memegangnya disini dan dia membantuku untuk berdiri disini, aku pun segera bangun. Kulihat mata Criss tampak menggerayangi lekuk tubuhku. Ia lalu berjalan berputar-putar mengelilingiku. Aku pun mulai risau melihat gelagat anak itu, karena aku merasakan hal yang tidak baik disini, Sudah! Jangan putar-putar melulu! Kepala kakak pusing tahu!! apakah kamu tidak mengerti? dan kamu maunya apa sih?! bentakku tidak sabaran.
Kak, Criss penasaran deh ungkapkan Criss.
Apanya?, Kakak itu cewek kan?, Lalu kenapa? Bukannya sudah jelas kan?! jawabku disini sangat kesal melihat Criss. Kalau begitu, kakak punya memek juga doong balas Criss dengan nada yang sangat mengejek. Criss penasaran nih Memek kakak mirip nggak ya, dengan memek cewek-cewek yang sering kulihat di film-film porno? sambungnya dengan santai.Dan Disini aku benar-benar sangat bingung dengan Ucapan Anak Tersebut, Dan aku disini merasakan emosi Terhadap anak Tersebut,
Oh, astaga! Bagai tersambar petir, aku benar-benar marah mendengar ucapan Criss itu. Moral anak ini benar-benar sudah hancur sama sekali!! Bagaimana bisa dia menanyakan hal seperti itu didepan seorang gadis dengan santainya? Anak ini benar-benar sudah kelewat batas sekali!! PLAAK Tanpa sadar kutampar pipi kiri Criss hingga anak itu terjatuh ke lantai. Criss pun merintih kesakitan disitu. Ya ampun! Apa yang telah kulakukan? Sesaat aku sontak sadar, namun sudah terlambat. Tamparanku sudah keburu mendarat di pipi Criss. Melihat Criss yang terjatuh, aku pun merasa semakin panik dan takut sekali. Segera kuhampiri Criss yang masih merintih di lantai. Aku berusaha menggenggam tangan Criss, namun ia segera menerimanya. Pergi sana! Crisss akan laporkan kakak ke Mami!! Biar nanti kakak menuntut ke polisi!! teriakannya. Rendy Kakak minta maaf ya? Kakak benar-benar tak sengaja aku benar-benar panik mendengar ancaman Criss, yang sangat mungkin menjadi kenyataan mengingat keluarganya cukup terpandang.
Criss segera beranjak, hendak keluar dari kamarnya. Aku benar-benar putus asa dan kebingungan. Masalah yang datang menghampiriku silih berganti. Bagaimana ini? Sebelumnya, ancaman pemecatanku sudah diambang mata dan sekarang malah aku terancam dituntut oleh keluarga kaya ini. Pikiranku pun mulai buntu dan tanpa pikir panjang lagi, kutarik tangan Criss untuk mencegahnya keluar kamar. Tunggu Criss!! Kakak akan menuruti permintaan Criss! Apapun! Tapi tolong jangan laporkan kakak ke bu ZAHRA oke? ! bujukku pada Criss. Betul nih? Kakak nggak bohong kan? tanyanya tidak percaya. ya! Kakak janji! Tapi cuma sekali ini saja ya! jawabku putus asa disini tidak ada jalan pilihan yang lain. Oke deh kalau begitu. Criss mau lihat memek kakak sekarang Criss penasaran sekali sama memeknya kakak. Perintahnya padaku. Tapi cuma lihat saja ya! Jangan macam-macam! Iya, deeh jawab Criss puas.
Aku lalu berdiri didepan Criss , perlahan-lahan kunaikkan rok putihku yang selutut dihadapan anak itu. hingga akhirnya rokku mencapai pinggul, menampakkan pahaku dan celana dalam pink berendaku dengan jelas. Criss tampak takjub saat melihat celana dalamku yang masih menutupi selangkanganku disini. Tunggu Kak! Jangan bergerak dulu! perintah Criss tiba-tiba.
Aku pun tak punya pilihan lain selain memamerkan celana dalamku di hadapan anak tersebut yang bernama Criss .
Perasaanku campur aduk saat melihat mata Criss yang tampak berbinar-binar takjub melihat celana dalamku. Aku pun bisa mendengarkan menelan ludah. Pasti ini pengalaman pertamanya melihat celana dalam seorang gadis yang asli. Kurasa selama ini dia hanya melihat celana dalam wanita lewat film pornonya saja. Ia tampak gugup sekaligus senang melihat celana dalamku. Sementara jantungku berdegup kencang sekali saat mengingat seorang anak kecil sedang mengamati celana dalamku dengan penuh perhatian. Wajahku sekarang pasti sudah lebih merah dari buah tomat yang matang karena malu. Cris menoleh sejenak ke belakang sambil menghela napas. Kurasa dia juga sangat gugup karena tadi mengamati celana dalamku tepat didepan wajahnya. Tapi, ia segera kembali melihat celana dalamku dan kali ini kulihat sorot matanya yang secara khusus mengamati bayangan vaginaku dibalik celana dalamku.
Semakin lama, kepalanya semakin maju hingga memasuki rokku dan tampaknya ia benar-benar menikmati saat mengamati celana dalamku. Saya dapat merasakan dengan sangat jelas detak jantungku yang berdegup semakin kencang. Aku merasa bingung kenapa jantungku bisa berdetak sekencang itu hanya karena Criss sedang mengamati celana dalamku? Kata dari sang anak tersebut, Criss , sudah ya Kakak sudah capek nih bujukku pada Criss. Belum kak. Kakak masih belum menepati janji kakak! protesnya padaku. Apa lagi, sih, Criss?, Aku mau melihat memek kakak! Bukannya tadi kakak berjanji untuk menuruti keinginanku? Ayo, buka celana dalamnya dong kak! pintanya padaku. Tapi tapi aku berusaha mencari alasan untuk menolak permintaan Criss, namun pikiranku buntu sama sekali. Memang benar tadi Criss, sempat berkata bahwa ia ingin melihat kewanitaanku. Namun, saya merasa sangat keberatan jika seorang anak kecil melihat vaginaku yang selalu baik-baik saja untuk suamiku di masa depan. Kata dari sang anak tersebut dia menghancamku, Ayo kak! Kalau tidak aku akan melaporkan kakak ke Mami lho!! ancamnya sekali lagi. Saat mendengar kata melapor ke Mami’, aku sudah kalah telak tanpa bisa membantah atau menolak permintaan anak ini.
Tanpa menunggu lama, ia segera melorotkan kedua sisi celana dalamku dan menurunkan celana dalamku hingga celana dalamku tergulung di pahaku. Sekarang, tanpa pelindung apapun, kewanitaanku terpampang jelas dihadapan Criss yang kini mengalihkan perhatiannya ke vaginaku. Pikiran dalam hatiku berkecamuk. Apa yang sebenarnya kulakukan? Bukankah bu ZAHRA membayarku untuk mengajar privat anaknya? Namun kenyataannya sekarang, celana dalamku sudah ditarik turun oleh muridku sendiri yang kini sedang sibuk mengamati kewanitaanku. Kalau bu ZAHRA mengetahui hal ini, saya tidak tahu apa yang akan dilakukannya kepada saya. Kata-kata dari sang anak ini bermimpi, Waah, beda sekali dengan memek cewek-cewek di film porno. Memek kakak bersih ya! Nggak ada rambut-rambutnya! puji Criss aku. Hei, Kris. Sudah cukup ya? pintaku pada Criss. Sebentar lagi ya. Kak! Ampuun! Aku benar-benar terjebak! Memamerkan kewanitaanku didepan anak SMP sudah lebih dari cukup untuk membuat malu seumur hidup! Aku tak berani membayangkan kalau ada orang yang melihat hal ini. Badanku terasa panas dan keringatku mulai mengucur deras hanya karena kewanitaanku diamati oleh Criss disini . Waah kok memek kakak makin lama makin basah sih?! tanya Rendy tiba-tiba. Ah Eh?! Tiba-tiba aku tersadar dari lamunanku, saat itulah aku baru menyadari kalau jari telunjuk Rendy sudah menyentuh bibir vaginaku.
disini Ujung jari Criss sudah mulai masuk sedikit ke dalam liang vaginaku dan mulai menggosok-gosok bibir vaginaku yang sudah basah karena luapan cairan cintaku tanpa sadar. Aku kalau takut keperawananku malah terenggut oleh jari-jari Criss . Namun Criss tidak berhenti. Ada apa, Kak?! tanya Criss padaku. Nah, kita mulai sekarang ya, Kak? dia aku dan dia mulai mempercepat menggosoknya di bibir dan celah-celah vaginaku. Aku pun tidak lagi menolak. Lagipula, aku tidak ingin Criss menghentikan aktivitasnya saat ini, aku sudah terlanjur menguasai kenikmatan yang melanda tubuhku, Ouchh aahh aahhh desahku menahan kenikmatan di vaginaku, akal sehatku sudah lenyap dan aku sepenuhnya dikuasai oleh kenikmatan di kewanitaanku.
Entah kenapa, fakta bahwa yang mengocok vaginaku adalah muridku sendiri yang masih SMP malah membuat semakin bernafsu sejkali,
Aku pun sudah tidak tahan lagi, aku merasa akan segera mencapai orgasmeku untuk pertama kalinya disini oleh anak smp ini. Namun, tiba-tiba terdengar suara decitan mobil di halaman rumah. Bu Zahra sudah pulang! Aku dan Criss segera menghentikan aktivitas kami, dan aku segera merapikan celana dalam dan rokku kembali. Kami lalu melakukan kembali ke meja belajar untuk melanjutkan file. Meskipun aku merasa agak kecewa karena hampir saja mencapai orgasme, namun aku tetap terus mengajari Criss meskipun suasana hatiku sangat galau saat itu.
Akhirnya aku pun selesai mengajar Criss hari itu. tapi harus kuakui, Criss tampak lebih bersemangat menyimak penjelasanku sehabis kejadian itu. Hanya saja aku tampak kacau karena banyak hal yang terjadi hari itu. Namun aku juga masih bersyukur karena selaput daraku tidak sampai robek akibat ulah Criss tadi. Sebelum pulang, Cris sempat meminjam Handphoneku sebentar pada waktu itu. Alasannya, ia ingin mengirimkan lagu-lagu baru untukku, aku pun hanya mengiyakan saja permintaan Criss itu. Setelah Criss mengembalikan Handphoneku, aku pun segera pamit kepada bu ZAHRA disini, dan kemudian pulang ke tempat kosku. Aku berharap semua kejadian hari ini hanyalah mimpi buruk semata-mata menganggap ini benar-benar sangat buruk sekali .
INILAH CERITA KISAH BURUK SAYA KETIKA SAYA INGIN MEBIMBING ANAK PELAJAR SMP TERSEBUT YANG SANGAT BANDEL SEKALI !!