
Cerita Sex Nenek Yang Mempunyai Nafsu Besar -
Cerita Sex Nenek Yang Mempunyai Nafsu Besar –

Malam sobatnya gairahpria.com -Cerita Sex Nenek Yang Mempunyai Nafsu Besar , kali ini ketua akan memberikan cerita panas mengenai nenek yang masih mempunyai nafsu SEKS. Nenek Hainun..” begitu biasanya cucu-cucunya memanggil.
Nenek Hainun ini… pemilik rumah yang kutempati ngekost* adalah nenek yang yang mengerti benar arti kecantikan wanita, itu menurut pandanganku. Usianya kira-kira 55 tahun, gerak-geriknya lembut dan gurat-gurat kecantikannya masih terlihat jelas.
Kalau kubanding-bandingkan, wajah Nenek Hainun ini Persis Seperti Jelly. Dengan kulit putih bersih dan terawat. Bagaimana tidak kelihatan bersih ni nenek-nenek, setiap minggu mandi susu kambing, luluran dan perawatan kecantikan lainnya. Jadi pantaslah kecantikannya masih memancar dan usia tuanya tidak begitu kelihatan.
Di rumahnya, Nenek Hainun.. tinggal sendiri ditemani dua orang pembantu serta 3 kamar di lantai atas dikoskan. Anak-anak Nenek Hainun.. ada 2 orang, Ibu Juwita dan Ibu Lia, sudah menikah tapi tinggal di lain kota. Aku, Karsiman dan Novie adalah anak-anak kostnya. Kami sebagai anak kost memang kompak bertiga dan sudah lama kost di rumah Nenek Hainun ini….
Sehingga kami bertiga ini sudah seperti keluarga atau ya sebut saja cucunya Nenek Hainun hehehe.. karena sudah dekat sekali seperti keluarga. Selama kami tinggal, terutama aku, memang tidak ada pengalaman SEKS yang seru di kjost-an ini. Tapi sore itu, aku mendapat suatu pengalaman Seks baru. Berhubungan Seks dengan nenek-nenek, Nenek Hainun ! Nah.., begini ceritanya gairahpria.com.
Aku Anjas. (23 tahun) sampai di tempat kost jam 5 sore. Sepi, karena 2 orang tetangga kostku pulang ke rumahnya, mereka menghabiskan libur kuliahnya di rumah masing-masing. Aku memang ada rencana pulang, mungkin 4-3 hari lagi. Kulihat Nenek Hainun sedang merawat bonsai-bonsainya.
“Sore.. Nek” ucapku kepadannya sambil menghampirinya.
“Oh.., Nak Anjas hey…, udah pulang rupanya.”
Enak sekali kelihatan Nenek Hainun… dengan bonsai-bonsainya. Hobinya yang satu ini memang cocok dengan pribadi Nenek Hainun . Resik dan anggun, bagaikan bonsai peliharaannya. Karena aku capek dan Nenek Hainun kelihatan asyik dengan bonsainya, aku pamit mau istirahat di kamar.
Pelan-pelan kunaiki anak tangga, menuju kamarku. Wah.., terasa sekali sepinya, biasanya sore-sore begini kami berkumpul sambil becanda-canda dan ngobrol, terutama sama si Beautiful Rissa. Walaupun Rissa ini bodynya bagus beratnya 75 kg kurang lebih sih* , wajahnya lumayan cantik juga.
Gendut tapi wajahnya tidak terlalu bulat, pokoknya cantik deh. Gila! kok bisa ngelamunin Rissa . Entah karena ngelamunin Rissa atau memang nafsuku lagi kumat, kulepaskan celana, yang tinggal hanya CD-ku saja. Gundukan celana dalamku makin membesar, Batang Kontolku pun sangat tegang! Sakit juga rasanya, akhirnya kulepaskan CD-ku, telanjang bulat! Kumainkan Batang Kontolku ini, kukocokin Kontolku sambil membayangkan menyenggamai si gendut Rissa.
Tiba-tiba.., “Ceklek.. kreeit..,” pintu kamarku pun langsung terbuka aku lupa mengunci pintunya Sit!!
“Weleh-weleh.., , Nak Anjas Aduh. Barang gede gitu kok dianggurin, sini masukin memek Nenek aja..!”
Kaget sekali aku, tidak tahu rasanya, antara malu dan birahiku masih telentang bugil di tempat tidur. Tapi Nenek Hainun.. dengan cueknya malah melangkah masuk ke kamar, menghampiriku. Rupanya dari tadi dia sudah menonton aksiku ngocokku. Dan aku benar-benar tidak menyangka akan ucapannya.
“Ngentot Nenek Hainun gitu ya???….”
“Siapa takut.. ayoo!?”
Nah, ini yang kumaksud pengalaman baru dan membuat pribadi SEKS-ku berubah. Di kemudian hari, aku hanya senang berkencan (bersenggama) dengan wanita yang usianya di atas usiaku. Kalau tidak tante-tante, ya.. nenek-nenek. Dan yang pasti melalui Nenek Hainun.. lah aku dikenalkan dengan teman-temannya. Pokoknya lebih asyik begituan dengan nenek-nenek, liang vaginanya keset dan agak sempit lah..!
Kontol besarku dielus-elus sama Nenek Hainun, lembut sekali. Kuraba susu Nenek Hainun
(Nenek Hainun
masih memakai daster tipis), lumayan besar (bulat lonjong dan ada tato kupu-kupu) tapi agak kendor. Wajah kami sudah demikian dekatnya, Kontolku pun jelas masih dipegangnya sambil dikocok.
Gurat-gurat wajah Nenek Hainun kelihatan menampakkan wajah tuanya. Tapi who care..! Yang kulihat sekarang,Nenek Hainun benar-benar bagaikan pacarku (gadis 21 tahunan), sintal dan menggairahkan! Dan yang pasti akan ku entot dia habis-habisan..!
Posisi kami masih berdiri, tapi sekujur tubuh kami sudah tidak terbalut sehelai pakaian pun, los polos.. telanjang bulat! Tubuh Nenek Hainun yang putih mengelinjang kegelian ketika susu besarnya kuhisap-hisap, kugigit dan kutarik-tarik puting susunya.
“Uh.. aahh.. aduh.. Anjas Anjas Aghhh.. geli aku..!” teriaknya tertahan oleh birahi.
Susu Nenek Hainun mengelonjor, makin turun bergoyang-goyang. Lidahku makin liar menjalar-jalar menjelajahi lekuk tubuh Nenek Hainun yang putih mengkerut.
Puas bermain di puting susunya, lidahku menjelajah turun ke bawah gunung kembar Nenek Hainun . Perutnya sedikit turun, bergelombang bagaikan sisa ombak di pesisir pantai. Sungguh semakin membuat birahiku bergejolak. Bulu-bulu kemaluannya masih terlihat lebat dan kelihatan bibir vaginanya sedikit menyembul, bagaikan jengger ayam.
”Wow.., bener-bener terawat luar dalam ini Nenek.” Walaupun lemak sedikit menggumpal di perutnya, tapi memeknya masih lumayan bagus, sampai liang memeknya pun bersih terawat dan wangi bunga, terlihat berwarna merah segar kemudaan.
“Shrup.. shrup.. cop.. cop..” bunyi lidahku menari-nari menghisap lubang memek Nenek Hainun.
“Uh.. uh.. oohh trus trus.. Nak, aduh.. nikmatnya.. iihh.. aw aw..!” badan Nenek Hainun meliuk-liuk menahan kegelian.
Vagina Nenek Hainun basah oleh ludahku. Mungkin yang namanya monupouse (berakhirnya kelenjar pelicin) ya.. ini, vagina Nenek Hainun sama sekali tidak mengeluarkan cairan.
“Bu.. ibu..” tiba-tiba si Juwita, pembantu Nenek Hainun memanggil-manggil.
“Bangsat nih orang..!!” umpatku kesal.
Gimana tidak kesel, lagi mau masukin kontol ke memek Nenek Hainun , eh.. si Juwita manggilin tuannya. Bergegas Nenek Hainun merapihkan pakaian dan rambutnya yang acak-acakan.
Sambil tersenyum, dia berbisik, “Kamu anakku sayang pinter.. Nak. Nanti malam kita terusin ya.. Sayang..?”
Nenek Hainun bergegas turun dan tidak lupa mengecup pipiku mesra. Samar-samar kudengar alasan Nenek Hainun kepada Juwita, dia di kamar atas dari tadi mengecek kamar anak-anak kost. Busyett nih nenek pintar juga bohongnya.
Jam di kamarku menunjukkan pukul 22.25 malam. Lampu-lampu di ruang tamu dan kamar pembantu mulai dipadamkan. Sepertinya kedua pembantu Nenek Hainun.. sudah mulai tidur. Kecapean kali dari pagi kerja beberes rumah. Sepi sesekali terdengar bunyi jangkrik bersahutan. Aku sudah tidak sabar menunggu Nenek Hainun . Acara TV di kamarku tidak lagi menarik perhatianku. Sayup-sayup kudengar langkah kaki menaiki tangga.
“Sstt.. Nak Anjass Nakk.. ini Nenek..” bergegas kubuka pintu kamarku, kupeluk erat nenek-nenek ini.
“Nek..kok lama sih.., Aku udah nggak tahan nih pengen masukin kontol aku ke memek nenek!” kataku sambil kutunjukkan Kontolku yang sudah terangsang berat, aku memang sengaja telanjang bulat menunggu kedatangan Nenek Hainun
.“Ihh.. gedenya!” dipegangnya kontolku. “Iyaa.. Nenek juga udah pingin ngerasain punya kamu, rasanya gimana ya.. kalo punya kamu yang gede itu masuk ke Nenek..? Aduh.. ngebayangin aja rasanya udah cekot-cekot..” katanya sambil pakaiannya dilepas. Yang menempel hanya kutang dan celana dalam berwarna hitam. Seksi sekali!
Sekarang badan kami menempel erat, bergumul di tempat tidurku. Ujung Kontolku yang terangsang berat diusap, diremas, pokoknya geli habis deh..! Badanku menggelinjang menahan geli. Bibir kami saling bercumbu, menggigit dengan nafsu yang membara. Sambil puting buah Dada Nenek Hainun kupilin-pilin.
“Aduh.. Nak.. uuh.. sini gantian, Nenek mau hisap punya kamu..!” dengan cepat Nenek Hainun bergerak turun mencari penisku yang masih tegak. Ujung-ujung penisku dijilatinya.
“Uh.. ah.. ah.. sstt.. Nek.. ah.. enak sekali Nek..” suaraku tertahan menahan geli yang sangat.
Mendengar eranganku, Nenek Hainun… semakin bernafsu memainkan lidahnya. Dari ujung penis, lidahnya menjilat-jilat batang kemaluanku, terus.. terus.. sampai dua pelorku pun tidak luput dari jilatannya. Kedua pelorku dihisap dan dikulumnya.
“Sstt.. uuh.. geli.. Nek..,” tidak kuat aku menahan geli.
Busyet! Nenek Hainun benar-benar jago. Baru kali ini aku merasakan sensasi Seks yang begitu hebat. Tua-tua keladi nenek ini, makin tua makin HOT.
“Srupp.. srupp.. sstt.. sstt..” suaranya kedengaran seperti kepedasan.
Mulut Nenek Hainun terbuka lebar memasukkan Kontolku, karaoke! Geli sekali batang Kontolku pun bergesekan dengan giginya. Uh.. tambah geli aku, begitu ujung penisku digigit-gigitnya.
“Nek.. Anjas udah.. nggak tahan.. Andri mau masukin ya..?”
Pelan-pelan penisku dilepas, Nenek Hainun telentang di sisi tempat tidur dengan kaki terbuka lebar (mengangkang). Lubang vaginanya terbuka lebar, siap melumat batang penisku. Ujung penisku mulai menyentuh bibir kemaluannya.
Dari atas, vaginanya yang terbuka terlihat menyembul sedikit lubang kencing Nenek Hainun. Kugesek-gesekkan dulu penisku ke biji kacangnya.
“Uh.. uh.. geli.. oohh.. nak Anjas Aghhh.. Nenek udah nggak tahan..!” Kemudian erangannya berganti menjadi, “Ah.. aah.. aduh.. Nak..” ketika Kontolku menerobos masuk ke dalam vaginaNenek Hainun .
Pertama masuk vaginanya sedikit tertahan (kering), karena cairan kemaluannya tidak seperti gadis belasan tahun, akhirnya akupun mengambil minyak sayur yang ada di kamarku aku lumuri Kontolku dan vagina Nenek Hainun dengan minyak sayur itu, agar licin dan dan enak saat aku genjot dia nanti.
“Blep.. plak.. plak.. blep..” bersahutan-sahutan bunyi batang kontolku pun , sambil masih kupegang kedua kakinya naik ke atas membentuk huruf V.
Mata Nenek Hainun… meram melek menahan gejolak kenikmatan. Kupandangi wajahnya, sedikit mehanan nyeri, tersenyum. Buah dadanya bergoyang naik turun, kiri.. kanan.., seiring penisku menghujam masuk keluar lubang vaginanya. Cerita dewasa ini di upload oleh pembawa buku gairahpria.com
Terasa ngilu penisku di dalam, rupanya Nenek Hainun sengaja mempermainkan liangnya.
“Uuh.. oohh.. jepitannya enak sekali Nek..!” eranganku pertanda Nenek Hainun akan mengakhiri permainan ini.
“Aahh.. Ahhhhh Ahhhh .. Nenek.. oohh.. aduhh.. keluar.. oohh..”
Gesekan batang Kontolku pun semakin keras maju mundur, liang senggama v berdenyut-denyut menjepit batang kemaluaku sambil tangannya mencengkram sprei tempat tidur. Terasa cairan hangat membasahi Kontolku.
Aku sudah tidak tahan, seolah-olah ada dorongan yang begitu hebat di dalam diriku. Semakin keras kupompa vagina Nenek Hainun , semakin keras dorongan yang kurasakan. Ah.., rasanya spermaku akan tumpah keluar.
“Sekarang.. Nek.. oohh.. Anjas .. mo keluar.. aahh..!” spermaku muncrat membasahi dalam lubang memeknya Nenek Hainun..
Basah dan hangat sekali. Berkedut-kedut vagina Nenek Hainun . Batang kemaluanku masih setia terbenam di dalam lubang kenikmatannya. Nenek Hainun tersenyum senang sambil memencet hidungku.
Lama kami saling terkapar di tempat tidur. Nenek Hainun merasa tidak kuat turun dari kamarku. Sambil tidur-tiduran, kami saling terbuka menceritakan pribadi masing-masing.
Hangat sekali malam ini dikeloni oleh Nenek Hainun . Dia mengharapkan supaya aku mau terus kost di rumahnya gratis tentunya hehe* . Dan suatu saat, dia akan mengenalkanku dengan teman-teman yang sehoby dengan Nenek Hainun. Aku hanya mengangguk di dekapan Nenek Hainun Uhhh Nikmat!!
INILAH PENGALAMAN SEKSKU YANG DIMANA AKU BERMAIN PANAS DENGAN SEORANG WANITA TUA YANG SUDAH BERUMUR, NAMUN INI MENJADI PELAJARANKU.
KARENA KETIKA BATANG KONTOLKU MENANCAP TEPAT DI DASAT NENEK HAINUN UHH ~
NENEK HAINUN TIDAK BISA BERKUTIK SAMA SEKALI, DIA JUGA MENIKMATI KONTOLKU
KINI AKUPUN DAN SEORANG NENEK TERSEBUT NGENTOT SETIAP HARI DI RUMAHNYA
DAN AKU JUGA TIDAK PERLU MEMBAYAR KOST LAGI PADANYA, KARNA SUDAH GRATIS !!
|GAIRAHPRIA.COM (MATAUANGSLOT) |GAIRAHPRIA.COM