
Indahnya Tubuh ibu Mertuaku
Cerita Sex Indahnya Tubuh ibu Mertuaku –
Cerita Sex Indahnya Tubuh ibu Mertuaku — gairahpria.com Namaku Johan, umurku sekarang ini 25 tahun. Ini adalah pengalamanku yang benar-benar nyata dengan Ibu mertuaku. Umurnya belum terlalu tua baru sekitar 44 tahun. Dulunya baru umur 18 tahun dia sudah kimpoi. Ibu mertuaku bentuk tubuhnya biasa-biasa saja malah boleh dikatakan langsing dan singset Seperti Perawan.
Tak heran sebab hingga kini ia masih mengkonsumsi jamu untuk supaya selalu awet muda dan langsing. Singkat cerita ketika istriku baru melahirkan anak pertama dan aku harus puasa selama sebulan lebih. Bisa dibayangkan sendiri bagaimana pusingnya aku. Hingga suatu saat aku mengantar Ibu mertuaku pulang dari menengok cucu pertamanya itu.
Aku biasa mengantarnya dengan motorku. Namun kali itu turun hujan ditengah perjalanan. Karena sudah basah kuyup dan hari sudah menjelang tengah malam aku paksakan untuk menerobos hujan yang deras itu. Setiba dirumah aku ingin segera membersihkan badan lalu menghangatkan badan.
Di rumah itu hanya ada aku dan Ibu mertuaku karena kakak iparku tinggal ditempat lain. Sedangkan adik iparku yang biasa menemani Ibu mertuaku dirumah itu untuk sementara tinggal dirumahku untuk menjaga istriku.
“Kamu mandi aja deh sana,Johan” Kata Ibu mertuaku menyuruhku mandi
“Ah.. nggak usah.. Ibu duluan deh” Kataku menolak dan menyuruhnya agar lebih dulu
“Udah.. Ibu disini aja” Kata Ibu mertuaku yang memilih tempat cuci baju dan cuci piring diluar kamar mandi. Karena disitu juga ada air keran.
“Yah.. udah deh” Kataku sambil mendahuluinya masuk ke kamar mandi.
Suasana waktu itu agak remang-remang karena lampu penerangannya hanya lampu bohlam 4 watt. Aku iseng ingin tahu bentuk tubuh Ibu mertuaku yang sebenarnya ketika ia telanjang dia bulat. Maka aku singkapkan sedikit pintu kamar mandi dan menontonnya melepas satu per satu bajunya yang sudah basah kuyup karena kehujanan. Dia tidak tahu aku menontonnya karena dia membelakangiku.
Aku perhatikan dia mencopot kaus T-shirt-nya ke atas melewati bahu dan lehernya. Lalu BH-nya dengan mencongkel sedikit pengaitnya lalu ia menarik tali BH-nya dan BH itupun terlepas. Adegan yang paling syur ialah ketika ia membuka celana panjang jeansnya hitamnya .. celana jeans ketat itu ditariknya ke bawah sekaligus dengan CD-nya.
Yaps… Dan Benar saja ..! Aku lihat kedua buah Pantatnya yang kencang dan montok itu menantangku. Aku yang sudah tak merasakan Seks gairahpria.com selama satu bulan lebih dan lagi dihadapkan dengan pemandangan seperti itu. Akupun nekat untuk mendekatinya dan aku peluk dia dari belakang.
“Eh…. ini apa-apaan.. Johan ” hardik Ibu mertuaku.
“Bu.. tolongin saya dong, Bu” rayuku
“Ih.. apaan sih..?!” Katanya lagi
“Bu, udah dua 3bulan ini saya nggak dapet dari Mia. tolong dong, Bu” bujukku lagi
“Tapi aku inikan ibumu” Kata Ibu mertuaku
“Bu.. tolong, Bu.. please banget” rayuku sambil tanganku mulai beraksi.
Tanganku meremas-remas buah Dadanya yang ukurannya sekitar 35b sambil jariku memelintir putting susunya. bibir dan lidahku menjilati tengkuk lehernya. Tanganku yang satu lagi memainkan klentit-nya dengan memelintir daging kecil itu dengan jariku.
Batang Kontolku yang Panjang Dan Besar ini aku tekan dilubang Pantatnya tapi tidak aku masukkan. Ibu mertuaku mulai bereaksi. Tangannya yang tadi berusaha
meronta dan menahanku kini sudah mengendor. Dia membiarkanku memulai dan memainkan ini semua. Nafasnya memburu dan mulai mendesah-desah.
“Dikamar aja yuk, Bu?? hehe” bisikku
Aku papah Ibu mertuaku menuju kamarnya. Kubaringkan dia di tempat tidur. Kemudian kubuka kedua kakinya lebar-lebar dan sepertinya Ibu mertuaku sudah siap dengan Tusukan Batang Kontolku. Tapi aku belum mau memulai semua itu.
“Tenang aja dulu, Bu ya?? oke ?. Rileks aja, Ok?” Kataku.
Aku mengarahkan mukaku ke liang memeknya dan aku mulai dengan sedikit jilatan dengan ujung lidahku pada klentitnya.
“Ough.. sshhtt.. ough..Ahhhh.. hh.. ooghh” Ibu mertuaku mendesah dan mengerang menahan Kenikmatan jilatan lidahku.
Dia sepertinya belum pernah merasakan oral sex dan baru kali ini saja ia merasakannya. Terlihat reaksi seperti kaget dengan kenikmatan yang satu ini.
“Enak kan, Bu..?” Kataku
“Hmh.. kamu.. sshtt.. kamu.. kok.. gak jijik.. sih, Johan ?” Tanyanya ditengah-tengah desah dan deru nafasnya.
“Enggak, Bu.. enak kok.. gimana enak gak?”
“Hmh.. iyahh.. aduh.. sshhtt.. eenak.. banget.. Johan .. sshhtt” jawab Ibu mertuaku sambil terus merintih dan mendesah.
“Itu baru awalnya, Bu” Kataku.
Kali ini aku kulum-kulum klentitnya dengan bibirku dan memainkan klentit itu dengan lidahku. Aku lihat sekujur tubuh Ibu mertuaku seperti tersetrum dan mengejang. Ia lebih mengangkat lagi pinggulnya ketika aku hisap dalam-dalam klentitnya.
Tak sampai disitu aku terobos liang vaginanya dengan ujung lidahku dan aku masukkan lidahku dalam-dalam ke liang vaginanya itu lalu aku mainkan liukkan lidahku didalam liang memeknya. Seiring dengan liukanku pinggul Ibu mertuaku ikut juga bergoyang.
“Ough.. sshhtt.. ough.. sshhtt.. oughh.. hmh.. ough.. shhtt.. ough.. hmh.. oufghh.. sshhtt” suara itu terus keluar dari mulut Ibu mertuaku menikmati kenikmatan oral seks yang aku berikan.
Aku sudahi oral Seks ku lalu aku bangun dan berlutut dihadapan liang vaginanya. Baru aku arahkan batang Penisku ke liang vaginanya tiba-tiba tangan halus Ibu mertuaku memegang batang penisku dan meremas-remasnya.
“Auw.. diapain, Bu..?” Tanyaku.
“Enggak.. ini supaya bisa lebih tahan lama” Kata Ibuku sambil mengurut batang kontolku.
Rasanya geli-geli nikmat bercamput sakit sedikit. Sepertinya hanya diremas-remas saja tetapi tidak ternyata ujung-ujung jarinya mengurut urat-urat yang ada dibatang penis untuk memperlancar aliran darah sehingga bisa lebih tegang dan kencang dan tahan lama.
“Besar juga ya Nak!! .. juga.. punya kamu, Johan ” Kata Ibu mertuaku sambil terus mengurut batang kontolku.
“Iya dong, Bu” Kataku.
Kali ini kedua tangan Ibu mertuaku beraksi mengurut batang penisku. Tangan yang satunya lagi mengurut-urut buah pelirku dan yang satu lagi seperti mengocok namun tidak terlalu ditekan dengan jari jempol dan telunjuknya. Tak lama kemudian..
“Egh.. yah.sudah.. pelan-pelan.. yah sayang” Kata Ibu mertuaku sambil menyudahi pijatan-pijatan kecilnya itu dan mewanti-wantiku supaya tidak terlalu terburu-buru menerobos liang vaginanya.
Aku angkat kedua kaki Ibu mertuaku dan aku letakkan dikedua bahuku sambil mencoba menerobos liang vaginanya dengan batang penisku yang sedari tadi sudah keras dan kencang.
“Ouh.. hgh.. ogh.. pelan-pelan, Johan ” Kata Ibu mertuaku ditengah-tengah deru nafasnya.
“Iya, Bu.. sayang.. egh.. aku pelan-pelan kok” Kataku sambil perlahan-lahan mendorong kontolku masuk ke liang vaginanya.
“Ih.. punya kamu guedhe banget, sayang.. ini sih.. diatas rata-rata”Katanya
“Kan tadi udah diurut, Bu” Kataku.
Aku teruskan aksiku penetrasiku menerobos liang vaginanya yang kering. Aku tidak merasa istimewa dengan batang Kontolku yang panjangnya hanya 14cm dengan diameter sekitar 3 cm. Dengan sedikit usaha.. tiba-tiba.. BLESS !! BLESS ! PUSS!! Batang Kontolku pun sudah masuk semua dengan perkasanya kedalam liang vagina Ibu mertuaku.
“Ough.. egh.. iya.. sshh.. pelan-pelan aja yah, sayang” Kata Ibu mertuaku yang mewantiku supaya aku tidak terlalu terburu-buru.
Aku mulai meliukkan pinggulku sambil naik turun dan pinggul Ibu mertuaku berputar-putar seperti penyanyi dang-dut.
“Ough.. gilaa, Bu.. asyik.. banget..!” Kataku sambil merasakan nikmatnya batang kontolku diputar oleh pinggulnya.
“Ough.. sshtt.. egh.. sshh.. hmh.. ffhh.. sshhtt.. ough.. sshhtt.. oughh” Ibu mertuaku tidak menjawab hanya memejamkan mata sambil mulutnya terus mendesah dan merintih menikmati kenikmatan sexual. Baru sekitar 25 menit aku sudah bosan dengan posisi ini dan ingin berganti posisi. Ketika itu kami masih dalam posisi
konvensional. Aku mau menawarkan variasi lain pada Ibu mertuaku..
“Eh.. Ibu yang di atas deh” Kataku.
“Kenapa, sayang.. kamu capek.. yah..?” Tanyanya.
“Gak” jawabku singkat.
“Mo keluar yah.. hi.. hi.. hi..?” Godanya sambil mencubit pantatku.
“Gak.. ih.. aku gak bakalan keluar duluan deh” Kataku sesumbar.
“Awas.. yah.. kalo keluar duluan” Goda Ibu mertuaku sambil meremas-remas buah pantatku.
“Enggak.. deh.. Ibu yang bakalan kalah sama aku”Kataku sombong sambil balas mencubit buah dadanya
“Auw.. hi.. hi.. hi” Ibu mertuaku memekik kecil sambil tertawa kecil yang membuatku semakin horny.
Dengan berguling ke samping kini Ibu mertuaku sudah berada di atas tubuhku. Sambil menyesuaikan posisi sebentar ia lalu duduk di atas pinggulku. Aku bisa melihat keindahan tubuhnya perutnya yang rata dan ramping. Tak ada seonggok lemakpun yang menumpuk diperutnya. Buah dadanya juga masih kencang dengan putting susu yang mengacung ke atas menantangku.
Aku juga duduk dan meraih puting susu itu lalu ku jilat dan ku kulum. Ibu mertuaku mendorongku dan menyuruhku tetap berbaring seolah-olah kali ini cukup ia yang pegan kendali. Ibu mertuaku kembali meliuk-liukkan pinggulnya memutar-mutar seperti Ayu Ting-Ting.
“Egh.. sshhtt.. ough.. sshhtt.. ough.. egh.. hmf” desah Ibu mertuaku.
“Gila, Bu.. enak banget..!”
“Ough.. sshhtt.. ough.. sshtt.. ough” Ibu mertuaku mendesah dan merintih sambil terus meliuk-liukkan pinggulnya memainkan batang Kontolku pun yang berada didalam liang vaginanya.
Tanganku meremas buah dadanya yang tak terlalu besar tapi pas dengan telapak tangan. Tanganku yang satunya lagi meremas buah Pantatnya. Batang penisku yang kencang dan keras terasa lebih keras dan kencang lagi. Ini berkat pijatan dari Ibu mertuaku tadi itu. Bisa dibayangkan jika tidak aku sudah lama orgasme
dari tadi.
“Ough.. sshtt.. emh.. enagh.. egh.. sshhtt.. ough.. iyaahh.. eeghh.. enak.. ough” liukan pinggul Ibu mertuaku yang tadinya teratur kini berubah semakin liar naik turun maju mundur tak karuan.
“Ough.. iiyyaahh.. egghh.. eghmmhhff.. sshhtt.. ough.. aku udah mo nyampe” Kata Ibu mertuaku.
“Bu.. aku juga pengen, Bu.. egh” Kataku sambil ikut menggoyang naik turun pinggulku.
“Egh.. iyah.. bagusshh.. sayangg.. ough.. sshhtt.. ough.. sshtt.. ough” Ibu mertuaku merespons gerakanku untuk membantunya orgasme.
Aku mempercepat goyanganku karena seperti ada yang mendesak dibatang Kontolku untuk keluar juga.
“Yapsss Ahhhh… Ahhh….. terusshh.. iyah.. ough.. oughh.. AAAUGHH.. OUGH.. OOUGH.. OOUWGH” Baby Aghhh !! Ibu mertuaku telah sampai pada orgasmenya.
Pada batang Kontolku terasa seperti ada cairan hangat mengucur deras membasahi batang penisku. Ibu mertuaku menggelepar dan diakhiri dengan menggelinjang liar dan nafasnya yang tersengal. Ibu mertuaku telah berhenti melakukan liukan pinggulnya.
Hanya denyutan-denyutan kencang didalam liang vaginanya. Aku merasakan denyutan-denyutan itu seperti menyedot-nyedot batang Kontolku Dan.. CROT.. CROTT.. CROTTT..! muncrat semua Air Susu Kentalku kedalam diliang lubang memeknya yang sudah robek atau merah Ibu mertuaku.
“Bu, kerasa nggak Air Susu saya muncratnya..?” Tanyaku
“Eh.. iya, Johan sayang.. Ibu udah lama pengen beginian” Kata Ibu mertuaku
“Iya.. sekarang kan udah, Bu” Kataku sambil mengecup keningnya
“Oh.. kamu.. hebat banget deh, Johan ” Kata Ibu mertuaku sambil membelai-belai rambutku.
“Itu semua kan karena Ibu” Kataku memujinya
“Ih.. bisa aja.. kamu” sahut Ibu mertuaku sambil mencubit pinggulku.
Ibu mertuaku masih di atas tubuhku ketika HP-ku berbunyi ternyata dari istriku yang menyuruhku supaya menginap saja dirumah Ibu mertuaku. Setelah telepon di tutup aku memekik kegirangan. Setelah itu kami melakukan pemanasan lagi dan melakukannya sepanjang malam hingga menjelang subuh kami sama-sama kelelahan dan tidur.
Entah sudah berapa kali kami bersenggama dalam berbagai posisi. Pagi harinya kami masih melakukannya lagi dikamar mandi untuk yang terakhir lalu setelah itu aku sarapan dan pulang Nikmatnya.
SUNGGUH LUAR BIASA SEKALI KENIKMATAN DARI IBU MERTUAKU INI, AKU TIDAK MENYANGKA BEGITU NIKMATNYA LUBANG MEMEKNYA !!
YANG AWALNYA AKU HANYA BISA BAYANGKAN DIRINYA, KINI AKU PUN SUDAH MERASAKAN NIKMATNYA TUBUH IBU MERTUA KU INI UHHH ~
TERIMAKASIH BANYAK YA BU, SUDAH MEMBUAT JOHAN SATU HARIAN PUAS. BAHKAN AIR SUSU KENTAL JOHAN KINI SUDAH HABIS BU ~
AKIBAT HANGATNYA LUBANG MAHKOTA MU MERTUAKU, KAU MEMBUATKU SANGAT BAHAGIA SEKALI HARI INI UHHHH FUCKING BU !!
(GAIRAHPRIA.COM (MATAUANGSLOT) (GAIRAHPRIA.COM